Page 67 - Buku Paket Kelas 8 Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti
P. 67

   B
Dialog Islami
 Gambar : seorang guru laki-laki (pak Imron) yang berdiri di depan kelas sedang menjawab pertanyaan salah seorang muridnya.
 Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 2.3 : Guru menjelaskan di depan kelas
Saat jam
pelajaran agama berlangsung...
“Nah, anak-anak, demikian tadi penjelasan Bapak tentang śalat. Apakah ada yang ingin kalian tanyakan?”
“Saya, Pak. Mengapa śalat itu disebut tiang agama?”
“Bagus sekali pertanyaanmu, Amir. Ya, begini maksudnya. Seseorang yang telah melaksanakan śalat berarti ia telah ikut menegakkan atau mendirikan agama, dan siapa yang telah meninggalkan śalat berarti ia telah meruntuhkan agama. Jika agama itu sebuah bangunan, apa yang membuat bangunan itu tegak?”
“Tiang, Pak.”
“Ya, betul, betul, betul. Semoga faham ya, ada lagi yang mau bertanya?”
“Saya, Pak. Apakah ada śalat yang bisa kita laksanakan selain śalat wajib yang lima waktu tersebut?”
“Ada, Nita. Begini, pada dasarnya sehari semalam kita diwajibkan untuk melaksanakan śalat lima kali yaitu Zuhur, Asar, Magrib, Isya dan Subuh. Selain śalat wajib juga ada śalat sunnah yang harus dilaksanakan antara lain śalat rawātib, śalat witir, śalat duhā, śalat tahajjud dan lain sebagainya”
“Oh, begitu ya, Pak. Salat sunnah itu susah dikerjakan tidak, Pak?.” “Bisa susah bisa mudah. Semua tergantung niat dalam hati kamu.
Kalau sudah biasa justru kalian malah susah meninggalkannya.” “Wah, Pak Imron bisa saja. Terima kasih, Pak.”
Pak Imron
Amir
Pak Imron
Amir
Pak Imron
Nita
Pak Imron
Nita
Pak Imron
Nita
:
: :
: :
: :
: :
:
  Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
57
              
































































   65   66   67   68   69