Page 63 - Buku Paket Kelas 7 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
P. 63
sempat memasak. Oleh karena itu, saya sering disuruh Bibi belanja ke warung. Biasanya Bibi, sudah menuliskan apa saja yang akan dibeli, sayur-mayur, dan berbagai macam bumbu dapur.
Awalnya saya malu bukan main. Bayangkan, saya adalah anak laki-laki satu-satunya yang setiap hari harus antri di warung untuk belanja sayuran di antara ibu-ibu. Ada ibu-ibu yang memuji dan bangga melihat saya karena mau membantu Bibi berbelanja. Tetapi ada juga yang mengejek. Adakalanya ibu-ibu mengalah dan memberi kesempatan kepada saya untuk belanja lebih dahulu.
Lama-kelamaan, Bibi saya tidak hanya menyuruh saya belanja. Saya juga disuruh untuk memasak. Saya diberi tahu cara memotong kangkung, mengiris bawang, menumbuk bumbu, hingga memasaknya. Saya dapat memasak sayur, membuat sambal terasi, dan yang lainnya. Selain memasak, saya juga harus mengasuh anak Bibi. Jika bibi sangat sibuk, saya harus memandikan anak- anak Bibi, dan menyiapkan makanan mereka. Saya juga menyapu, mengepel, mencuci pakaian, menyetrika, dan sebagainya.Kadang-kadang saya marah dalam hati, “Mengapa Bibi saya memperlakukan saya seperti ini ? Saya kan laki- laki”.Bayangkansemuapekerjaanitusayalakukanselamasayatinggaldirumah Bibi, yaitu sejak SD sampai lulus SMA.
Kadang-kadang saya malu. Tapi saya berusaha tidak menolak dan tidak berontak terhadap apa saja yang Bibi perintahkan kepada saya. Saya sadar, bahwa kalau saya tidak ikut Bibi, saya mungkin tidak dapat bersekolah. Bibi yang membiayai sekolah saya sejak saya tinggal dengan Bibi.
Di kemudian hari, saat saya kuliah, saya baru sadar bahwa ternyata apa yang Bibi latih selama ini sangat berguna. Di tempat kost saya dapat memasak. Saya menjadi pribadi yang mandiri . Lebih-lebih setelah saya menikah dan mempunyai anak, saya dapat mengurus anak-anak saya dengan baik. Bahkan sampai sekarang, kebiasaan memasak itu menjadi kegiatan yang menyenangkan. Saya senang dan bangga, karena walaupun saya seorang bapak, tetapi berkat didikan Bibi di masa lalu, di dalam keluarga saya tidak hanya mengandalkan istri untuk urusan masak atau mengurus anak. Saya dapat membantu istri saya. Sumber: Maman
56 Kelas VII SMP