Page 40 - Buku Paket Kelas 7 Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti
P. 40

                                Wardhana mengirim Dharmaduta ke segala penjuru untuk menyebarkan Dharma. Di antaranya adalah Arahat Mahinda Thera yang merupakan putra Raja Asoka sendiri, membawa Kitab Suci Tripitaka dan Kitab Tripitaka Atthakatha ke Sri Lanka.
4) Sanghayana Keempat
    Sumber: archives.dailynews.lk
Sanghayana Keempat berlangsung di Thuparama, Anurudhapura, Sri Lanka lebih kurang 400 tahun setelah Sanghayana Pertama. Berlangsungnya Sanghayana ini diikuti 60.000 Arahat yang dipimpin oleh Y.A. Mahinda Thera, yaitu putra Maharaja Asoka Wardhana. Dalam perkembangan selanjutnya, Theravada di India menjadi lemah dan tidak berpengaruh lagi di daratan India yang merupakan cikal bakal kelahiran ajaran Buddha Gotama. Namun demikian, sekte ini malah tertanam kuat di Sri Lanka.
Di Sri Lanka, banyak pemuda dari kalangan bangsawan menjadi Bhikkhu dan Bhikkhuni. Arahat Mahinda mengatakan kepada Raja Devanampiya Tissa (247-207 SM) bahwa, “Dharma telah tertanam kuat di Sri Lanka, bila Vinaya dijaga dan dilaksanakan oleh orang-orang Sri Lanka sendiri”.
Namun demikian, dalam perkembangan berikutnya, yaitu pada masa pemerintahan Raja Vatta Gamini Abhaya (101-77 SM) pelaksanaan Dharma dan kebudayaan Buddhis mendapat ancaman akibat berkembangnya materialisme dan kemerosotan moral manusia sebagai dampak peperangan dan kelaparan.
Akhirnya para Mahathera memutuskan untuk mengadakan Sanghayana Keempat untuk menuliskan seluruh Tipitaka dan Atthakatha. Kitab ulasan (Atthakatha) sendiri disusun kembali dan diatur menurut pokok penjelasan. Para Bhikkhu terpelajar sebanyak 500 yang dipimpin oleh Rakkhita Mahathera memberikan pertimbangan mendalam dalam Sanghayana ini yang dikenal sebagai Aluvihara atau Sanghayana Alokavihara karena berlangsung di Gua Aloka, Sri Lanka. Sanghayana ini mendapat perlindungan dari Menteri Kerajaan.
Pada Sanghayana Keempat ini ajaran-ajaran Buddha Gotama yang tersusun dalam Kitab Suci Tripitaka dan Atthakatha telah berhasil dituliskan pertama kali secara resmi di daun lontar. Sebagai contoh dapat dilihat pada gambar berikut:
Ayo mengamati, ayo bertanya!
Amati gambar di samping lalu buatlah pertanyaan tentang gambar tersebut dan kaitkan dengan peristiwa yang terjadi pada Sanghayana keempat!
 Kelas VII SMP Edisi Revisi
36
  






















































































   38   39   40   41   42