Page 42 - Buku Paket Kelas 7 Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti
P. 42

                                5) Sanghayana Kelima
Sanghayana Kelima dilaksanakan di Mandalay, Myanmar pada tahun 1817 dan dihariri oleh 2400 Mahathera dan Acriya terpelajar atas sponsor Raja Mindonin dan berlangsung selama lima bulan di istana kerajaan. Sanghayana ini diadakan untuk menyeragamkan Kitab Suci Tripitaka Pali dan diprasastikan pada 729 lempengan batu pualam yang diletakkan pada sebuah bukit.
6) Sanghayana Keenam
Sanghayana Keenam diselenggarakan di Maha Pasana Guha, Yangoon, Myanmar pada tanggal 17 Mei1954-22Mei1956dipimpinolehY.M.Abhidhaja MaharathaGuruBhadantaRevatadandihadiri oleh Bhikkhu terpelajar dari berbagai negara, yakni India, Sri Lanka, Nepal, Kamboja, Thailand, Laos, dan Pakistan.
Pada bulan Purnama Waisak tahun 1956 Sanghayana ini ditutup dan merupakan 2500 tahun Parinibbana Buddha Gotama. Tahun ini ditetapkan sebagai tahun kebangkitan kembali agama Buddha di dunia. Sanghayana keenam ini dilaksanakan selama tiga hari dihadiri para tokoh dunia yang mengirimkan sambutannya, di antaranya adalah Presiden India, Dr. Rajendra Prasad dan Perdana Menteri India Shri Jawaharlal Nehru.
Lebih kurang 600 tahun setelah Sanghayana Pertama, telah diadakan Sanghayana oleh Golongan Mahasanghika di Kanishka. Pada saat itu Tripitaka ditulis secara resmi dalam bahasa Sansekerta. Di berbagai negara seperti Sri Lanka, Myanmar, dan Thailand pernah dilangsungkan Sanghayana selain enam Sanghayana yang diuraikan di atas, tetapi tidak ditetapkan sebagai Sanghayana yang sesungguhnya.
1. Ayo Mengenal Vinaya Pitaka
Tahukah Kamu, apakah Vinaya Pitaka itu?
Vinaya Pitaka berisi peraturan disiplin para Bhikkhu dan Bhikkhuni yang mencakup perintah Buddha Gotama tentang perilaku dan pengendalian diri berupa tindakan jasmani maupun ucapan. Selama 20 tahun sejak berdirinya Sangha belum terjadi pelanggaran Parajika maupun Sanghadisesa, karena semua anggota Sangha pada era tersebut adalah orang-orang suci (Ariya Puggala) sehingga tidak ada yang melakukan pelanggaran.
Dalam kurun waktu selanjutnya, berangsur-angsur terjadilah pelanggaran serius. Pertama sekali pelanggaran parajika dilakukan oleh Bhikkhu Sudinna, dia melakukan hubungan seksual dengan mantan isterinya. Oleh sebab itu, Buddha merasa perlu menetapkan adanya peraturan Parajika.
Seorang wanita yang pertama kali diterima menjadi anggota Sangha adalah Mahaprajapati Gotami bersama 500 orang wanita lainnya. Mereka diterima menjadi anggota Sangha Bhikkhuni berkat perjuangan Bhikkhu Ananda. Mereka dapat ditahbiskan menjadi Bhikkhuni oleh Buddha sendiri setelah memenuhi delapan aturan khusus (Garudhamma).
Dari sejarah penyusunan Tipitaka diketahui bahwa setelah Tipitaka ditulis pada abad pertama sebelum Masehi di Aluha-Vihara, Sri Lanka, Kitab Suci Vinaya Pitaka yang merupakan bagian dan tidak terpisahkan dengan Kitab Suci Tipitaka dalam versi bahasa Pali tidak berubah sampai sekarang. Vinaya Pitaka terdiri atas lima kitab, yaitu:
1) Parajika 4) Culavagga 2) Pacittiya 5) Parivara 3) Mahavagga
 Kelas VII SMP Edisi Revisi
38
  



















































































   40   41   42   43   44