Page 52 - Buku Paket Kelas 7 Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti
P. 52

                                sendiri maupun di Vihara. pada hari-hari biasa, umat Buddha menjalankan Pancasila. Pada tanggal 1, 8, 15, dan 23 itu, umat Buddha melaksanakan Athangasila (delapan sila). Sangat dianjurkan umat Buddha pada hari Uposatha tinggal di Vihara.
A. Vihara
Vihara adalah tempat peribadatan Umat Buddha. Idealnya Vihara adalah tempat tinggal para Bhikkhu pada suatu komunitas. Jangan pula dirancukan dengan Biara Buddha, karena biara adalah untuk para Bhikkhu yang memutuskan untuk menjauhi kehidupan duniawi / menyendiri dan biasanya Biara terletak jauh dari keramaian. Selain itu ada pula Vihara skala kecil yang disebut sebagai Cetiya.
Jika Kamu masuk ke vihara, tengoklah ke arah altar. Jika hanya ada satu Rupang Buddha, maka itu adalah Vihara Aliran Threavada. Bisa dipastikan Rupang di altar tersebut adalah Rupang Buddha Gautama. Jika anda melihat rupang di altar ada tiga, maka kemungkinan besar Viharanya adalah Aliran Mahayana. Jika di altar ada Rupang Buddha yang berada di tengah, maka itu adalah Rupang Buddha Amitabha / Amitayus. Walaupun berbeda aliran, saya sempat menemukan Ruang Kebaktian suatu Vihara yang dapat digunakan oleh ke-2 aliran secara bergantian.
Selain itu, peribadatan yang dilakukan juga berbeda. Peribadatan di Klenteng kebanyakan adalah untuk memohon sesuatu dan bersifat pribadi, sedangkan di Vihara, peribadatan bersifat kebaktian dan dapat diisi ceramah oleh Bhikkhu ataupun Dharmadutta.
Tempat ibadah umat Buddha secara umum disebut vihara, tetapi berdasarkan kelengkapan dan fungsinya, tempat ibadah umat Buddha dapat dibagi menjadi beberapa, yaitu Cetiya, Vihara, Mahavihara, dan Arama. Cetiya hanya memiliki tempat kebaktian saja atau disebut baktisala. Maha cetiya memiliki baktisala dan ruang tempat tinggal penjaga. Vihara memiliki baktisala, tempat tinggal penjaga, dharmasala, dan tempat tinggal Bhikkhu (kuti). Mahavihara selain memiliki kelengkapan sebagai Vihara juga memiliki tempat lain yang luas sebagai kegiatan lain seperti pabbajja samanera. Sementara yang disebut arama memiliki kelengkapan seperti mahavihara, dan tempat untuk upasampada (proses penahbisan samanera menjadi Bhikkhu).
Di Thailand tempat ibadah terdiri atas dua macam:
1. Wat Pariyatti, Vihâra Pariyatti: Vihâra tempat belajar Dharma dan Vinaya. Vihâra ini banyak
terdapat di kota-kota.
2. Wat Patibat, Vihâra Patipatti: Vihâra tempat melaksanakan dan mempraktikkan Dharma dan
Vinaya. Vihâra ini terdapat di hutan-hutan yang jauh dari komunitas masyarakat.
Fungsi utama Vihara adalah sebagai:
1. tempat tinggal Bhikkhu dan Bhikkhunî,
2. tempat Bhikkhu dan Bhikkhuni dan umat belajar Dharma, pelatihan, dan meditasi,
3. Bhikkhu dan Bhikkhunî mengulangi Dharma dan Vinaya; dan
4. tempat pûjâ bakti mingguan maupun setiap hari raya umat Buddha.
 Kelas VII SMP Edisi Revisi
48
  
















































































   50   51   52   53   54