Page 53 - Buku Paket Kelas 7 Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti
P. 53
Fungsi lain Vihara adalah sebagai:
1. tempat konsultasi Dharma,
2. tempat kegiatan sosial,
3. tempat pembinaan umat,
4. tempat upacara perkawinan, dan
5. tempat upacara Visudhi umat Buddha menjadi Upasaka-Upasika maupun Pandita.
Di dalam ruang puja bakti di Vihara terdapat altar. Altar merupakan meja tempat meletakkan Buddha Rupang. Buddha Rupang diletakkan di altar digunakan umat Buddha sebagai objek untuk menghormati dan mengingat Buddha Gotama yang telah memberikan Dharma sebagai jalan bagi umat untuk dapat mencapai jalan kebahagiaan. Selain Buddha Rupang, di altar kadang diletakkan Bodhisattva Rupang. Altar juga dilengkapi dengan benda-benda puja seperti, dupa, lilin, air, dan bunga.
Vihara merupakan tempat untuk melaksanakan Puja. Vihara sebagai tempat pelaksanaan puja merupakan komplek bangunan yang lengkap. Setiap bangunan mempunyai fungsi masing-masing. Bangunan-bangunan di lingkungan Vihara itu antara lain: (1) Gedung Uposatha (Uposathagara); (2) Ruang Dharma (Dhammasala); (3) Tempat Tinggal Bhikkhu (Kuti); dan (4) Perpustakaan.
1) Gedung Uposatha (Uposathagara)
Uposathagara merupakan suatu bangunan induk dari suatu Vihara/Arama yang digunakan untuk berbagai kegiatan yang berhubungan dengan penerangan Vinaya, yaitu:
a. upacara penahbisan seseorang menjadi bhikkhu (upasampada);
b. pembacaan aturan kebhikkhuan (patimokkha);
c. upacara persembahan jubah Kathina; dan
d. upacara rehabilitasi kesalahan sedang (majjhimapati) dari para Bhikkhu.
2) Ruang Dharma (Dhammasala)
Dhammasala merupakan tempat untuk pembacaan paritta, pembabaran Dhamma, diskusi Dhamma, meditasi atau untuk melaksanakan Vesakha-puja, Asalha-puja, Magha-puja. Selain itu Dhammasala juga berfungsi sebagai tempat untuk melangsungkan upacara pernikahan, maupun ulang tahun, atau upacara kematian. Jika tidak mungkin membangun dua gedung, maka uposathagara dan dhammasala dapat dibuat satu gedung.
3) Kuti
Kuti adalah bangunan untuk tempat tinggal para Bhikkhu dan Samanera. Bangunan ini merupakan bagian yang terpisah dari gedung uposatha. Pada mulanya satu kuti didiami oleh satu bhikkhu atau satu Samanera. Tetapi dengan bertambahnya jumlah para Bhikkhu, maka dibuatkan sebuah kuti yang agak besar dengan beberapa ruangan, sehingga kuti dapat didiami oleh beberapa orang Bhikkhu atau Samanera.
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
49