Page 8 - Buku Paket Kelas 7 Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti
P. 8
Refleksi
Sebab-akibat yang saling bergantungan dapat dilihat pada peristiwa lingkungan. Misalnya: Mengapa terjadi banjir? Karena air tidak dapat mengalir. Mengapa air tidak dapat mengalir? Karena saluran airnya tersumbat. Mengapa saluran air tersumbat? Karena banyak sampah yang menghambat. Jika peristiwa tersebut dijelaskan dari akibatnya, menjadi: Karena sampah menghambat, saluran air tersumbat. Karena saluran air tersumbat, air tidak dapat mengalir. Karena air tidak dapat mengalir, terjadilah banjir.
Dapatkah kamu memberikan contoh lain yang sebab akibatnya saling bergantung?
Dengan Paticcasamuppada, Buddha menemukan bahwa kebodohan adalah penyebab utama timbulnya penderitaan. Orang yang bodoh akan mengalami kesulitan dalam hidupnya. Misalnya: Siswa yang tidak mengerti matematika, akan kesulitan ketika menghadapi soal-soal matematika. Makin banyak siswa memiliki kebodohan, makin banyak pula penderitaan yang dialami. Makin sedikit siswa memiliki kebodohan, makin sedikit penderitaan yang akan dialaminya.
Diskusikan dengan teman sekelompokmu bagaimana caranya mengikis kekuranganmu.
2.
Ayo mengamati, Ayo bertanya!
Amati gambar di samping lalu berikan tanggapanmu! Buatlah pertanyaan sesuai peristiwa yang terjadi seperti gambar di samping!
Bacalah dengan cermat urain
Minggu Kedua
Sumber: dokumen Kemdikbud
Buddha tidak banyak melakukan kegiatan pada masa tujuh hari setelah mencapai Penerangan Sempurna. Akan tetapi, pada minggu kedua, Beliau diam-diam mengajarkan pelajaran batin yang besar kepada dunia. Sebagai tanda terima kasih pada pohon Bodhi yang menaungi-Nya selama perjuangan untuk mencapai Penerangan Sempurna, Beliau berdiri dan menatap pohon tersebut dengan mata tidak bergerak selama satu minggu. Dari peristiwa ini, para siswa dan umat Buddha menghargai pohon Bodhi baik yang asli maupun pohon Bodhi turunannya. Minggu ini dikenal sebagai animisa sattaha dan tempat Buddha Gotama berdiri disebut Cetiya Animisa.
Kelas VII SMP Edisi Revisi
4