Page 117 - Buku Paket Kelas 12 Agama Khonghucu
P. 117

        Pembahasan tentang empat dimensi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bahwa ajaran Khonghucu tidak hanya menekankan masalah- masalah yang bersifat ajaran atau keyakinan kepada Tian, tentang ritual dan peribadahan. Keyakinan terhadap ajaran yang disampaikan oleh para nabi akan dijabarkan melalui pemikiran atau filsafat, sehingga kenyakinan tesebut dapat dipahami dengan baik, dan dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.
Selanjutnya, untuk mempermudah dalam mempraktikan ajaran atau keyakinan yang sudah dijabarkan melalui filsafat itu, diperlukan pengetahuan atau ilmu tertentu. Misalkan, ilmu ekonomi dibentuk agar manusia dapat mencapai kemakmuran; ilmu hukum dibentuk agar manusia mendapatkan rasa keadilan; ilmu bahasa dibentuk agar manusia dapat membangun komunikasi dengan lancar; ilmu kesehatan dibetuk agar manusia dapat memelihara kesehatan fisik sehingga dapat melakukan aktivitas dengan lancar. Demikian seterusnya, semua ilmu dibentuk dalam rangka membatu atau mempermudah manusia dalam mengamalkan apa yang menjadi keyakinannya, sekaligus dalam rangka menggenapi kodrat kemanusiaannya.
Pada akhirnya, apa yang diajarkan oleh agama, dijabarkan oleh filsafat, dan didukung oleh ilmu pengetahuan akan membentuk sebuah kebiasan yang selanjutnya menjadi budaya (membudaya).
Agama mengajarkan tentang laku bakti, filsafat menjabarkan apa dan bagaimana laku bakti itu, pengetahuan menuntun secara teknis bagaimana mempraktikannya, dan akhirnya perilaku bakti itu menjadi sebuah budaya di kalangan masyarakat Tionghoa. Dari sini menjadi jelas, bahwa ajaran agama yang bersumber dari Khonghucu itu pada akhirnya akan menjadi budaya di kalangan masyarakat Tionghoa.
Berbicara agama berarti berbicara tentang ajaran dan keyakinan. Dalam dunia yang diwarnai dengan segala perbadaan, termasuk perbedaan agama (keyakinan) maka akan tejadi banyak pertentangan-pertentangan karena perbedaannya. Oleh karenanya, dalam perbedaan kenyakinan (agama) manusia tidak dapat benar-benar bertemu dalam satu titik persamaan. Nabi Kongzi menasihati: “Bila berlainan jalan suci (keyakinan) jangan berdebat”. (Lunyu. XV: 40)
Serupa dengan hal itu, dalam filsafat juga akan ditemukan perbedaan- perbedaan. Berbeda aliran, maka akan berbeda pandangan, pemikiran, dan pemahaman. Begitupun dalam ilmu pengetahuan, berbeda disiplin ilmu akan berbeda sudut pandang.
109
   Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
          


























































































   115   116   117   118   119