Page 87 - Buku Paket Kelas 12 Agama Khonghucu
P. 87

        D. Keselarasan Antara Nyawa dan Roh
Berdasarkan prinsip Yin-Yang, bahwa Tian Yang Maha Esa menciptakan kehidupan ini selalu dengan dua unsur yang berbeda, tetapi saling mendukung dan melengkapi satu sama lain. Yin-Yang, Negatif-Positif, Wanita-Pria, Bumi- Langit, Kanan-Kiri, dan seterusnya.
Dalam diri manusia, Tian memberkahinya dengan dua unsur Nyawa (Gui) dan Roh (Shen). Maka diyakini, bahwa manusia adalah makhluk termulia di antara makhluk ciptaan Tian yang lain, karena selain memiliki nyawa (daya hidup jasmani), manusia juga memiliki roh (daya hidup rohani).
Di dalam roh itulah bersemayan Xing atau watak sejati sebagai Firman Tian atas diri manusia. Sebagaimana ditegaskan dalam kitab Tengah Sempurna (Zhongyong) bab utama pasal 1: ”Firman Tuhan (Tian Yang Maha Esa) itulah dinamai Watak Sejati. Hidup mengikuti Watak Sejati itulah dinamai menempuh Jalan Suci. Bimbingan menempuh Jalan Suci itulah dinamai Agama”.
 Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 5.3 Yin-Yang
Adapun yang di dalam watak sejati manusia itu ialah: cinta kasih (ren), kebenaran (yi), susila (li), dan bijaksana (zhi). Watak sejati inilah yang menjadi kodrat suci manusia sehingga manusia berkemampuan untuk berbuat bajik.
Nyawa atau Daya Hidup Jasmani (Jing) yang di dalamnya terkandung daya rasa atau nafsu. Daya rasa atau ‘nafsu’ itu adalah: Gembira (xi), Marah (nu), Sedih (ai), Senang/Suka (le). Keempat daya rasa ini menjadikan manusia dapat melangsungkan kehidupannya. Maka, baik daya
hidup rohani (Xing) ataupun daya hidup jasmani (Jing) merupakan dua unsur penting yang dimiliki oleh manusia.
Dalam kitab Zhongyong bab utama pasal 4 tersurat: “Gembira, marah, sedih, senang, sebelum timbul, dinamai Tengah; setelah timbul tetapi masih tetap di dalam batas Tengah, dinamai Harmonis. Tengah itulah pokok besar daripada dunia, dan keharmonisan itulah cara menempuh Jalan Suci di dunia”.
Ketika manusia berada dalam kondisi di mana tidak ada rasa gembira, rasa marah, rasa sedih, dan rasa senang di dalam dirinya, kondisi inilah yang dimaksud manusia dalam keadaan Tengah. Tetapi keadaan dalam kehidupan ini sangatlah dinamis (selalu berubah), terlebih lagi perasaan manusia, mudah sekali terpengaruh dan berubah. Keadaan Tengah dalam diri manusia tidak dapat berlangsung atau bertahan selamanya. Banyak hal dan peristiwa yang
79
   Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
          






















































































   85   86   87   88   89