Page 99 - Buku Paket Kelas 12 Agama Khonghucu
P. 99
Bahkan sebuah kecelakaan, atau kendaraan mogok, apakah kalian yakin benar bahwa ini memang (mutlak) di luar kendali kalian? atau memang sudah ‘nasib buruk’ kalian hari ini? Atau alam memang sudah mengaturnya demikian.
Mungkin ada beberapa hal yang memang di luar kendali kita. Tetapi, coba renungkan kembali penyebab dasar yang benar-benar mendasar dari keterlambatan itu. Seseorang terlambat karena terlambat. Kita terlambat sampai karena terlambat memulai. Kita terlambat bangun karena terlambat tidur. Sebuah rapat terlambat selesai karena terlambat dimulai, dan seterusnya. Pernyataan ini kiranya lebih bijaksana daripada menyalahkan hal-hal lain sebagai sebab dari keterlambatan kita.
Hal berikut ini mungkin lebih menyedihkan lagi. Ketika seseorang melakukan kesalahan (yang jelas-jelas karena kecerobohannya) ia akan mengatakan saya ’khilaf’ atau tergoda bisikan ’setan’. Kemudian, ketika ia mengalami kesalahan karena kurang perhitungan, ia akan mengatakan: “Tuhan sedang menguji saya”. Hingga sepertinya ia tidak pernah melakukan kesalahan atas sebab dari dirinya sendiri, selalu saja ada alasan. Sampai pada satu kesimpulan, sebenarnya manusia sulit mengakui atau berusaha mencari sebab- sebab kesalahan dari dirinya sendiri.
Penting!
Nabi Kongzi bersabda: ”Bersikap keras kepada diri sendiri dan bersikap lunak kepada orang lain, akan menjauhkan sesalan orang”. (Lunyu. XV: 15)
Jangan pernah menyalahkan siapapun atau apapun. Mencari kambing hitam atas kesalahan atau kekalahan yang kita alami. Jangan menjadi orang picik (Xiaoren) yang selalu mencari sebab-sebab kesalahan dari luar dirinya, selalu mencari ’kambing hitam’ atas kesalahan yang dilakukannya.
Mengzi berkata, “Kalau mencintai seseorang, tetapi orang itu tidak menjadi dekat; periksalah apakah kita sudah berlandas Cinta Kasih. Kalau memerintah seseorang, tetapi orang itu tidak mau
menurut; periksalah apakah kita sudah berlaku Bijaksana. Kalau bersikap Susila kepada seseorang, tetapi tidak mendapat balasan; periksalah apakah kita sudah benar-benar mengindahkannya”.
“Melakukan sesuatu bila tidak berhasil, semuanya harus berbalik memeriksa diri sendiri. Kalau diri kita benar-benar lurus, niscaya dunia mau tunduk”. (Mengzi. IVA: 4)
91
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti