Page 125 - Buku Paket Kelas 8 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi pekerti
P. 125

      “Mengetahui diri bersalah dan kemudian mau dan berani mengoreksi diri, itu belum merupakan kesalahan. Bersalah tetapi tidak mau mengoreksi diri dan tidak mau belajar, itulah kesalahan yang sesungguhnya. Ingatlah baik-baik hal itu muridku. Contohlah Sheng Ren Kongzi. Meskipun keagungannya terkenal beribu-ribu mil jauhnya. Namanya harum beribu-ribu tahun lamanya, namun beliau tetap rendah hati, berjiwa kesatria dan berani mengakui diri kalau keliru, sekaligus berani memohon maaf secara terbuka. Itulah sikap dari orang yang sungguh-sungguh besar dan sempurna”, nasihat Sang Guru Bijak kepada muridnya Sang Putra Mahkota.
“Muridku, suatu saat engkau akan menjadi pemimpin, menjadi raja yang dihormati orang banyak. Jadilah engkau raja yang besar. Besar dalam artian yang sesungguhnya. Bukan sekadar berprestasi dan mampu membawa bangsa menuju keagungan belaka, tapi besar juga sebagai pribadi. Terus belajar, melakukan intorspeksi diri setiap hari. Berani secara terbuka mengakui kekurangan dan berani pula untuk meminta maaf terhadap rakyat kecil sekalian.”
“Muridku tirulah Kongzi. Besar bukan karena kebijaksanaannya belaka, tapi besar pula karena kerendahan hati dan keberaniannya meminta maaf,” nasihat penutup Sang Guru kepada murid terkasihnya.
 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti untuk SMP kelas VIII| 119
           






























































































   123   124   125   126   127