Page 150 - Buku Paket Kelas 8 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi pekerti
P. 150
G. Membenci Kepalsuan
”Orang yang hanya pandai menarik perhatian untuk mendapat pujian di kampung halamannya, sesungguhnya ialah pencuri kebajikan.” (Lunyu XVII: 13)
Nabi tidak menyukai kepalsuan dan membeci perilaku munafik. Perilaku munafik tidak hanya ingkar dari Jalan Suci, tetapi sangat menghinakan dan memerosotkan harkat dan martabat manusia sebagai mahkluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Maka Nabi bersabda, ”Aku benci hal-hal yang mirip tetapi palsu. Aku benci akan rumput perusak yang dapat mengacaukan tunas yang baik. Aku benci akan kata- kata muslihat yang dapat mengacaukan kebenaran. Aku benci akan mulut yang tajam, yang dapat mengacaukan sikap dapat dipercaya. Aku benci akan musik negeri Zheng yang dapat mengacaukan musik yang baik. Aku benci akan warna ungu yang dapat mengacaukan warna merah. Aku benci akan orang yang hanya pandai menarik perhatian untuk mendapat pujian di kampung halamannya, karena akan mengacaukan kebajikan.” Demikianlah perilaku yang bersifat kepalsuan itu wajib dihindari.
Renungan Ayat
”Seorang yang di luarnya kelihatannya keras, tetapi di dalamnya lemah ia tak ubahnya seperti orang-orang rendah budi yang menjadi pencuri sedang melubangi atau melompati dinding rumah.” (Lunyu XVII: 12)
“Zi Lu bertanya bagaimanakah mengabdi kepada raja. Nabi bersabda, “Jangan menutupinya, tetapi beterang-teranglah berani memberi peringatan.” (Lunyu XIV: 22)
”Orang yang hanya berani dan tidak jujur; yang tidak cakap dan tidak hati-hati; yang tidak pandai dan tidak dapat dipercaya; Aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas dirinya.” (Lunyu VIII: 16)
144 | Kelas VIII SMP