Page 84 - Buku Paket Kelas 8 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi pekerti
P. 84
2. Teh, arak, ataupun manisan masing-masing disediakan dalam dua tempat melambangkan sifat Yin dan Yang. Begitupun jumlah dupa yang digunakan dua batang atau kelipatannya.
3. Lebih dahulu sembahyang kepada Tuhan Yang Maha Esa, menghadap ke luar pintu atau jendela, dengan menggunakan dupa sebanyak tiga batang.
4. Dupa dinaikkan secara Ding Li (sebanyak tiga kali), diucapkan kalimat:
• Angkatan pertama: “Ke hadirat Tuhan Yang Mahabesar di Tempat Yang Mahatinggi yang kami hormati dan kami muliakan. Dipermuliakanlah.”
• Angkatan kedua: “Ke hadirat Nabi Kongzi juru penuntun hidup kami, yang kami hormati dan kami muliakan. Dipermuliakanlah.”
• Angkatan ketiga: ”Ke hadapan Para Suci dan Para leluhur yang telah mendahului kami, yang kami hormati dan cintai, terimalah sembah sujud kami, yang kami naikkan dengan setulus hati ini. Shanzai
5. Setelah selesai dupa ditancapkan di tempatnya (biasanya di sisi pintu sebelah kiri).
6. Lalu kembali dan bersikap Bao Xin Ba De untuk melakukan doa, sebagai berikut:
7. “Ke hadirat Tian/Tuhan Yang Mahabesar di Tempat Yang Maha tinggi, dengan bimbingan Nabi Agung Kongzi, dipermuliakanlah. Diperkenankanlah kiranya kami melakukan sujud sebagai pernyataan bakti kepada leluhur kami. Kami berdoa semoga Tuhan berkenan bagi para arwah “beliau” itu selalu di dalam Cahaya kebajikan kemuliaan Tuhan, sehingga damai tenteram boleh selalu padanya” Shanzai (Diakhiri dengan melakukan Ding Li satu kali)
8. Selesai sembahyang kepada Tuhan, selanjutnya menuju altar leluhur, dengan menggunakan Xiang/dupa dua batang atau kelipatannya.
9. Dupa dinaikkan dua kali dengan Ding Li (sampai di atas dahi),
78 | Kelas VIII SMP