Page 105 - Buku Paket Kelas 10 Agama Katolik
P. 105
Jalan Salib yang bertujuan menghadirkan Tanah Suci bagi mereka yang tidak dapat berziarah ke sana, juga bagi mereka yang pernah berziarah ke sana, untuk tetap mengenangnya.
Tahun 1342 Ordo Fransiskan diangkat sebagai ordo yang secara resmi wajib melindungi semua tempat suci di beberapa tempat di Yerusalem. Sejak saat itulah biarawan-biarawan Fransiskan ini mulai memopulerkan devosi Jalan Salib, terlebih sejak St. Fransiskus Asisi mengalami stigmata. Tradisi ini didukung pula dengan adanya penampakan Bunda Maria di sana, dan juga pengajaran dari St. Jerome. Sejak inilah dikenal beberapa versi Jalan Salib, seperti yang ditetapkan oleh Alvarest Yang Terberkati (1420), Eustochia, Emmerich (1465) dan Ketzel, hingga akhirnya banyak Paus yang menganjurkan Doa Jalan Salib yaitu Paus Innocent XI (1686), Innocent XII (1694), Benedict XIII (1726), Clementius XII (1731), Benediktus XIV (1742), karena ini merupakan cara doa yang paling mudah untuk menghayati kisah sengsara Yesus dan pengorbanan-Nya di kayu salib.
Perkembangan Tradisi
Awalnya umat membuat perhentian-perhentian kecil dalam gereja, bahkan kadang dibangun perhentian-perhentian yang besarnya seukuran manusia di luar gereja. Para biarawan Fransiskan juga menuliskan lirik Stabat Mater, yang biasanya dinyanyikan saat Ibadat Jalan Salib, baik dalam bahasa aslinya, yaitu bahasa Latin, maupun dalam bahasa setempat, hingga ditetapkanlah 14 Stasi (perhentian) Jalan Salib oleh Paus Clement XII tahun 1731.
http://belajarliturgi.blogspot.com/2012/03/sejarah-ibadat-jalan-salib.html
Tugas Kelompok
Setelah kalian menyimak dua tradisi tersebut di atas, coba diskusikan dalam kelompok: nilai-nilai apa yang hendak diungkapkan dalam masing- masing tradisi tersebut, sejauh mana nilai-nilai tersebut masih relevan bagi kehidupan manusia saat ini? Mengapa tradisi-tradisi tersebut masih hidup? Mengapa ada pula tradisi yang mati dan tidak digunakan lagi?
Inventarisasi berbagai macam tradisi yang masih hidup yang ada di daerahmu. Inventarisasi juga berbagai macam tradisi dalam gereja Katolik pada umumnya, maupun tradisi Gereja Katolik di daerahmu. Jelaskan nilai-nilai yang hendak diungkapkan dalam tradisi-tradisi tersebut!
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 99