Page 73 - Buku Paket Kelas 11 Seni Budaya Semester 2
P. 73

          Charly belakangan juga menjadi bidan bagi band-band baru di Indonesia yang bersifat parodi, seperti Peter Band (plesetan Peterpan) dan Nirwana Indonesia (plesetan band Nirvana). Charly juga membuka Pangeran Cinta Management, yang berisi para musisi muda Indonesia, seperti Sinta & Jojo, Putri Penelope, Sembilan Band, 86, dan Iniaku.
Charly mengaku terinspirasi dari RCM (Republik Cinta Management) yang dibentuk Ahmad Dhani sebagai satu-satunya manajemen musisi paling baik di Indonesia. Sama seperti sistem di RCM, Charly membuatkan lagu buat beberapa seniman manajemennya. Uniknya, lagu Charly buat penyanyi atau seniman lain, tidak kalah menjadi hits seperti lagu ST 12.
Lagu ST 12 Menjiplak?
Dari segi lirik, ada beberapa indikasi bahwa lagu ST 12 sangat terinspirasi lagu musisi lain. Misalnya, lagu hits ketiga album pertama mereka, Rasa yang Tertinggal. Dalam baris lagu ini, terdapat penggalan lirik refrain “menjadikan bintang di surga, memberikan rona yang dapat menjadikan indah”. Terdapat kemiripan lirik ini dengan lirik lagu Peterpan yang berjudul Bintang di Surga. Reffrain lirik lagu ini sendiri berbunyi “bagai bintang di surga dan seluruh warna”.
Mengingat lagu Peterpan lebih dahulu beredar, dan sangat sulit menemukan orang yang dapat membentuk frasa “Bintang di Surga”, kemungkinan Charly terinspirasi sekali dengan lagu ini dan sedikit memodifikasi lirik tadi buat lagu ST 12.
Lagu berbeda yang mungkin terinspirasi dari lagu band lain, ialah lagu Pangeran Cinta. Lagu ini terdapat dalam album terakhir ST 12, Pangeran Cinta (2010). Mudah sekali mencari surat keterangan lagu tersebut, yaitu lagu dengan judul serupa yang dibawakan oleh Dewa 19. Dalam hal ini, terdapat disparitas mencolok tentang liriknya.
Lagu Pangeran Cinta Dewa 19 sekilas memang seolah mengisahkan seorang lelaki yang cintanya akan kekal abadi. Namun, sebenarnya lagu ini merupakan citra seorang sufi yang jatuh cinta kepada Tuhan. Sang sufi ingin membuktikan cintanya kekal, seperti Tuhan Yang Maha Kekal.
Sementara itu, lirik lagu Pangeran Cinta -nya ST 12 hanya mengisahkan seorang lelaki yang ingin membuat sang wanita mabuk kepayang oleh cintanya. Dalam hal ini, tentunya lagu ST 12 berjudul Pangeran Cinta kurang layak dibandingkan dengan lagu Dewa 19 berjudul sama.
Kritikan Terhadap Lagu ST 12
Meskipun diterima banyak kalangan, bukan berarti ST 12 lolos dari kritik. Gaya mereka yang kemelayu-melayuan sempat disindir oleh musisi papan atas, Yovie Widianto. Pentolan grup Kahitna dan Yovie & The Nuno itu menganggap musik melayu yang menyebar sejak tahun 2003-an sebagai titik balik kemunduran musik Indonesia.
Ibaratnya, remaja Indonesia yang sempat terpukau dengan musikalitas tinggi yang dibangun pada era 1990-an dengan munculnya Dewa 19, Slank, dan Kahitna, sekarang memiliki selera musik yang lebih rendah. Kebetulan, lagu-lagu ST 12 dan band melayu lain memang tidak glamor dan liriknya tidak dalam.
Dikritik tentang lagu ST 12, Charly mengaku bahwa semua musisi memiliki idealisme masing-masing sehingga seseorang tidak berhak buat memaksakan idealisme musiknya kepada orang lain. Charly juga menegaskan bahwa musik, seni, dan budaya sifatnya universal. Artinya, tidak ada batasan musik yang bagus haruslah musik jazz; yang bagi kebanyakan kaum elite menjadi baku lagu bagus.
   senI Budaya 67
        





















































































   71   72   73   74   75