Page 150 - Buku Paket Kelas 12 Seni Budaya Semester 1
P. 150

  Proses Garap Gerak Tari
 Proses Eksplorasi
 Proses Stilisasi & Seleksi Gerak
 Proses Penggabungan Gerak
Pengertian sederhana dari proses eksplorasi adalah proses penjajakan dan pencarian motif-motif gerak melalui berbagai cara yang dilakukan pada saat melakukan proses garap gerak tari. Dalam melakukan proses penjajakan gerak dan pencarian motif-motif gerak diperlukan beberapa cara atau stimulus sehingga mendapatkan ide atau gagasan dalam membuat motif- motif gerak untuk kebutuhan garapan tari. Pada langkah eksplorasi biasanya terbentuk karena adanya rangsang awal yang ditangkap oleh pancaindra. Melalui rangsang inilah, praktik ide dan gagasan mengembangkan gerak dapat dilakukan dan akan mewujudkan proses kreatif gerak yang cenderung orisinal dari karya tari yang dibuat secara sederhana. Adapun rangsang dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat membangkitkan pikiran, semangat, dan mendorong terjadinya suatu kegiatan. Dalam proses eksplorasi ada beberapa stimulus yang dapat digunakan oleh penata tari dalam melakukan proses garap. Beberapa stimulus tersebut di antaranya berupa rangsang auditif, visual, gagasan, dan rangsang kinestetik. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut.
1. Rangsang Dengar (Auditif)
Rangsang auditif adalah salah satu tahapan mengembangkan gagasan gerak yang diilhami oleh suara atau bunyi suatu benda atau perbuatan, seperti suara instrumen musik (gendang, seruling, gamelan, dan yang lainnya), suara manusia (nyanyian, puisi, tangisan, dan yang lainnya), suara alam atau lingkungan (gemuruh ombak, angin, kicauan burung, dan yang lainnya) sering kali menarik dan menjadi rangsang dinamis tari.
  140 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1



























































































   148   149   150   151   152