Page 102 - Buku Paket Kelas 3 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
P. 102

         C. Sakramen Tobat
Mari berdoa
Bapa yang Maha Pengampun.
Kami banyak melakukan kesalahan terhadap ayah, ibu, kakak, adik, teman, dan guru. Ampunilah dosa-dosa kami dan bantulah kami untuk selalu berbuat baik dalam hidup ini. Amin.
Mari bernyanyi
Mari mendengarkan cerita
Anak yang Durhaka
Dahulu kala hiduplah seorang janda miskin yang mempunyai anak yang bernama Malin Kundang. Ibu dan anak ini hidup miskin dalam sebuah pondok di luar kota. Mata pencaharian mereka hanyalah mencari kayu bakar di hutan dan menjualnya ke pasar.
Walaupun hidupnya susah, ibu itu tidak mengeluh dan tidak putus asa. Ia tetap bekerja mengumpulkan dan menjual kayu bakar dengan sekuat tenaga. Hasil penjualan kayu bakar digunakannya untuk membeli makanan, pakaian, dan selebihnya ditabung untuk keperluan masa depan anaknya, Malin Kundang. Usahanya itu dijalankan dengan tekun, dari bulan ke bulan, tahun ke tahun.
Pada suatu hari, Malin Kundang meminta izin kepada ibunya untuk merantau. Demi masa depannya, ibu Malin Kundang mengizinkannya. Semua uang tabungannya diberikan kepada Malin Kundang sebagai bekal. Sang ibu berpesan kepada anaknya agar ia segera kembali, entah mendapat keberuntungan atau tidak.
Sesudah berjanji kepada ibunya bahwa ia akan segera kembali, berangkatlah Malin Kundang untuk merantau. Di perantauan, sesudah mengalami berbagai kesulitan, akhirnya Malin kundang berhasil menjadi pengusaha yang sukses. Bahkan ia berhasil menikah dengan putri seorang pedagang yang kaya raya, sehingga Malin Kundang menjadi semakin kaya.
                96
Kelas III SD
                                                                            





















































































   100   101   102   103   104