Page 103 - Buku Paket Kelas 9 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
P. 103
Dengan mempelajari Kesusilaan, kita akan mengenal ”batas-batas” bagaimana berperilaku yang sebaiknya sehingga dapat menjaga keharmonisan dengan orang lain dan tidak menjadi takabur.
3. Memuliakan tindakan timbal balik akan memberikan ketenteraman dan kesentosaan, rendah hati dan dapat memuliakan orang lain. Hasil yang diperoleh dengan mempelajari Kesusilaan adalah ketenteraman dan kesentosaan batin. Karena kalian telah melakukan yang seharusnya dilakukan; dapat berperilaku rendah hati dan dapat memuliakan orang lain karena telah menyadari bagaimana menjalankan Cinta Kasih dan Kebenaran.
Perhatikan bagaimana Mengzi menjelaskan pertanyaan tentang hal pemberian makan seorang Junzi di zamannya. Penjelasan ini terdapat dalam kitab Mengzi VII A: 32 sebagai berikut:
32.1 Gong Sun Chou berkata, “Di dalam Kitab Sanjak tertulis, 'Tidak inginkan makan Cuma-Cuma.’ Kalau ada seorang Junzi yang tidak bertanam, tetapi mendapat makan, bagaimana itu? (Meng Zi III B. 4; Shi Jing I. 9. 6).
32.2 Meng Zi berkata, ”Bila seorang Junzi berdiam di suatu negeri, lalu digunakan nasihat-nasihatnya oleh seorang raja; akan dapat membawa negara itu damai dan makmur, mulia dan termasyur. Kalau diturut oleh para muda, mereka akan dapat berbakti, rendah hati, satya, dan dapat dipercaya. Adakah contoh lain yang lebih besar tentang orang yang tidak inginkan makan cuma-cuma?”
Dalam hal ini, tugas seorang rohaniwan tidak dapat dibandingkan dengan profesi apa pun di dunia ini. Rohaniwan dalam menjalankan tugasnya dilandasi dengan ketulusan. Hanya "Cinta Kasih" tujuannya dan "Kebenaran" ukurannya.
Jabatan Jiaosheng, Wenshi, dan Xueshi pada prinsipnya berlaku selamanya, kecuali bila beralih ke lain lapangan yang tidak memungkinkan melaksanakan tugas kerohaniwanan atau jika melakukan perbuatan-perbuatan yang tercela, maka Dewan Rohaniwan Matakin berhak melepaskannya dari jabatan rohaniwannya.
Agama Khonghucu 95