Page 16 - Buku Paket Kelas 9 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
P. 16
b. Kontrol diri yang lemah
Remaja yang tidak dapat mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima akan terbawa kepada perilaku ‘nakal’. Begitupun remaja yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, tetapi tidak mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya. Rasa ingin tahu atau iseng-iseng mencoba sesuatu yang tidak baik, menjadi sebab utama mereka mulai mengenal hal-hal yang negatif. Dari rasa sekedar ingin tahu dan iseng, bila tidak segera memberhentikan perilaku menyimpang tersebut, maka akan tergelincir ke dalam kebiasaan negatif.
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal meliputi:
a. kurangnya pendidikan dalam keluarga dan suasana rumah
yang kurang mendukung;
b. teman sebaya yang kurang baik;
c. komunitas atau lingkungan yang kurang baik; dan
d. kurangnya pengawasan kepada anak.
Kebebasan berperilaku juga telah menjadikan para remaja terjatuh dalam kubangan permisifisme dan hedonisme. Fun, food dan fashion, telah menjadi orientasi hidup para remaja. Pintar tidak penting, yang penting banyak uang. Mendapatkan kekayaan secara instan akhirnya menjadi tujuan hidup mereka. Maka tidak aneh, dalam sebuah ajang pencarian bakat bernyanyi, 150 ribu lebih remaja ikut antre. Kebanyakan ingin jadi artis, karena bisa mendapatkan kekayaan dalam waktu singkat dan menjadi terkenal.
8
Kelas IX SMP