Page 166 - Buku Paket Kelas 9 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
P. 166
”Iman itu bukan dimaksudkan selesai dengan menyempurnakan diri sendiri, melainkan menyempurnakan segenap wujud. Inilah Kebajikan Watak Sejati.”
”Orang zaman dahulu yang hendak menggemilangkan Kebajikan Yang Bercahaya itu pada umat manusia di dunia, ia lebih dahulu berusaha mengatur negerinya; untuk mengatur negerinya, ia lebih dahulu membereskan rumah tangganya; untuk membereskan rumah tangganya, ia lebih dahulu membina dirinya....”
Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa ”Aku” sebagai pribadi yang terbina secara terus menerus berarti akan memberi pengaruh yang lebih kuat dan lebih luas dalam hubungan sosial seperti digambarkan dalam diagram berikut ini:
Aku
yang terbina
Keluarga Masyarakat Negara Dunia
Gambar 7.3 Diagram perkembangan ”Aku”
Umat Khonghucu dalam Masyarakat
Adakah hubungan antara kecerdasan dan kesejahteraan hidup seseorang? Jawabannya jelas ada, karena orang yang pikirannya cerdas dapat mencari akal untuk mengatasi masalah hidupnya, terutama masalah kemiskinan. Akan tetapi, pertanyaan berikut ini: apakah belajar agama Khonghucu dapat mensejahterakan kehidupan manusia? Jawabannya juga Ya, karena ajaran agama Khonghucu adalah ajaran yang dipelajari orang untuk mencerdaskan pikiran dan menajamkan perasaan. Mungkin orang ada yang bertanya demikian: Banyak orang tidak pernah belajar ajaran agama Khonghucu, bahkan tidak pernah membaca kitab suci agama
158 Kelas IX SMP