Page 173 - Buku Paket Kelas 9 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
P. 173
Hukum sebaiknya tidak ditentukan oleh orang tertentu, seperti raja atau orang yang dianggap pandai, tetapi hukum ditentukan berdasar nilai-nilai yang sudah berkembang dalam masyarakat. Sumber hukum sebaiknya tidak mengambil atau mencontoh dari negara lain, atau dari angan-angan seseorang. Dalam agama Khonghucu, hukum harus berlaku adil untuk siapa saja, rakyat jelata atau raja. Kejahatan yang dilakukan oleh raja yang jahat dan tak bermoral, akibatnya akan sangat menyengsarakan rakyat. Contohnya Jie, raja terkhir dinasti Xia, dan Raja Zhou Xin dari Dinasti Shang. Pada akhirnya, kedua raja jahat itu digulingkan oleh rakyatnya sendiri dan diganti dinasti baru. Semua dinasti di Tiongkok jatuh karena pemberontakan.
Dalam pelaksanaannya, hukum harus tegas dengan sanksi yang berat kepada yang melanggar, tetapi rakyat harus dijaga jangan menjadi pelanggar hukum. Cara menjaga rakyat agar tidak melanggar hukum, yaitu dengan memberi hukuman berat kepada pelanggaran biasa. Contohnya, orang tidak boleh membuang sampah di sembarang tempat. Orang yang melanggar peraturan ini dikenai denda tinggi atau dikenai hukuman badan. Dengan cara seperti itu, rakyat selalu diingatkan untuk berlaku disiplin dan tertib. Dengan cara ini, diharapkan dalam masyarakat tidak ada orang yang berani mencoba berbuat kejahatan.
Ada ungkapan yang mengatakan: “mencegah lebih baik daripada mengobati. ”Hal tersebut juga berlaku dalam pembinaan rakyat untuk taat kepada hukum. Pendapat di atas sering dinilai tidak demokratis karena kebebasan manusia dibatasi dengan pengawasan. Dalam negara yang maju, pengawasan individu sangat ketat, tetapi tidak dirasakan sebagai pengawasan. Contohnya, pegawai pemerintah yang mengunjungi penduduk dengan memberikan pelayanan kesehatan, mencarikan pekerjaan, membuat kartu penduduk, memberi kesempatan anak sekolah gratis adalah bentuk pengawasan yang tidak disadari sebagai pengawasan.
Agama Khonghucu 165