Page 184 - Buku Paket Kelas 9 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
P. 184
Pada tahun 1103, Sungai Kuning yang besar meluap melewati tanggul-tanggulnya yang menyebabkan banjir besar melanda wilayah sekitarnya. Banyak orang tenggelam atau hanyut oleh banjir besar itu. Oleh karena takut akan keselamatan anaknya yang baru berumur satu bulan, seorang ibu yang masih muda, dengan tabah dan cekatan masuk ke dalam gentong bersama anaknya. Mereka terombang-ambing diseret arus banjir bandang itu. Mereka berhari- hari terapung-apung dan akhirnya terdampar di suatu daratan yang kering. Yue Fei kecil bersama ibunya lolos dari ancaman banjir tanpa terluka. Betapapun juga, setelah mereka lolos, mereka sudah kehilangan semua harta miliknya, tidak mempunyai uang sepersenpun.
Yue Fei sudah gemar belajar sejak usia yang masih sangat muda. Akan tetapi, sang ibu terlalu miskin untuk mengirimnya ke sekolah, bahkan untuk membelikannya tinta dan kertas. Beliau mencari nafkah dengan menenun untuk orang lain dengan penghasilan yang sangat minim. Di samping menenun, beliau mengajar putranya apa saja yang dipahami, menggunakan sebatang bilah untuk menulis di atas tanah. Beliau juga sering menceritakan kepada putranya riwayat para pahlawan negara yang hidup pada zaman kuno beserta perbuatannya yang mulia. Di bawah bimbingan yang keras tetapi penuh kasih, Yue Fei tumbuh dewasa dengan baik, seorang pemuda yang teguh dalam prinsip.
Yue Fei mempraktikkan ilmu perang di bawah bimbingan seorang guru yang termasyhur dan menguasai benar-benar, baik dalam sastra maupun ilmu pedang. Pada waktu itu, orang-orang negeri Jin di wilayah Utara selalu menyerang Dinasti Song, negeri tetangganya yang besar tetapi lemah. Dengan tekad mengabdi kepada tanah airnya yang sangat membutuhkan, Yue Fei memutuskan untuk masuk militer. Malam sebelum ia berangkat melawan penyerang dari Utara itu, sang ibu mentato empat huruf pada punggung anaknya. Empat huruf itu berbunyi Jiang Zhong Bao Guo yang bermakna ‘Dengan penuh kesetiaan melindungi negara’. Demikian sang ibu mengingatkan putranya untuk senantiasa berbuat yang terbaik untuk negara yang dicintai.
176 Kelas IX SMP