Page 24 - Buku Paket Kelas 9 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
P. 24

        Membina diri adalah dapat berperilaku tepat, tidak menyebelah. Arti menyebelah adalah tidak dilanda emosi dalam berperilaku. Sebagai contoh, memang mengasyikkan main game, tetapi tidak sampai larut dan melupakan kewajiban hidup lainnya. Ketika kalian tidak suka akan perbuatan seseorang, tidak sampai larut sehingga melihat apa pun yang diperbuatnya tidak baik di mata kalian. Ketika kalian mendapat pujian, tidak sampai larut dan lupa diri karena selain ada pujian pasti juga ada kritikan.
Membina diri adalah mencari posisi dalam masyarakat untuk mendapatkan kedudukan yang terhormat.
C. Memuliakan Hubungan Kemanusiaan: Sarana Menempuh Jalan Suci
Hidup menempuh Jalan Suci adalah dengan menjalani hidup selaras dengan Watak Sejati. Konteks hidup menempuh Jalan Suci dalam agama Khonghucu tidak terlepas dari konteks kemanusiaan, learning to be human.
Menempuh Jalan Suci bukan dengan meninggalkan kehidupan bermasyarakat, melainkan justru dengan hidup di tengah masyarakat. Hidup bermasyarakat tidak terlepas dari Lima Hubungan Kemasyarakatan atau Wulun. Sarana Pembinaan Diri adalah dengan menjalankan lima hubungan kemasyarakatan dengan sebaik-baiknya. Masih ingatkah kalian, hal ini pernah disebutkan di bab satu saat kelas VII, yakni:
1. Hubungan raja dengan menteri (pemimpin dengan pengikut);
2. Hubungan orang tua dengan anak;
3. Hubungan suami dengan istri;
4. Hubungan kakak dengan adik;
5. Hubungan kawan dengan sahabat. (Lunyu IX : 29);
Sebagai bekal menjalani Lima Hubungan Kemasyarakatan, Nabi Kongzi telah memberikan nasihat agar mempunyai satu tekad (tekad bulat) dalam menjalaninya dan Tiga Pusaka (Tripusaka).
             16
Kelas IX SMP
                  





















































































   22   23   24   25   26