Page 43 - Buku Paket Kelas 9 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
P. 43
B. Bakti Sebagai Pokok Kebajikan
Nabi Kongzi bersabda, ”Sesungguhnya laku bakti itu pokok kebajikan, dari-Nya-lah ajaran agama berkembang.” (Xiaojing I.4) Yucu (salah seorang murid Nabi Kongzi) berkata, "Maka seorang Junzi mengutamakan pokok; sebab setelah pokok itu tegak, Jalan Suci akan tumbuh. Laku Bakti dan rendah hati itulah pokok peri- cinta kasih.”
”Di antara watak-watak yang terdapat di antara langit dan bumi, sesungguhnya manusialah yang termulia. Di antara perilaku manusia tiada yang lebih besar daripada Laku Bakti (memuliakan hubungan). Di dalam Laku Bakti tiada yang lebih besar daripada penuh hormat dan memuliakan orang tua. Hormat memuliakan orang tua itu tiada yang lebih besar daripada selaras dan harmonis kepada Tuhan”. "Maka, rasa kasih itu tumbuh dari bawah lutut orang tua, dan tiap hari merawat ayah-bunda itu menjadikan rasa kasih tumbuh menjadi rasa gentar. Seorang nabi dengan adanya rasa gentar itu menjadikan sikap hormat; dengan adanya rasa kasih itu mendidik sikap mencintai. Agama (pendidikan) yang dibawakan nabi tanpa memerlukan kekerasan sudah menyempurnakan; dan di dalam pemerintahan, tanpa memerlukan hukuman bengis sudah menjadikan semuanya teratur. Menjadikan semuanya itu ialah karena diutamakan yang pokok.” (Xiaojing IX: 1−4)
Bakti merupakan salah satu inti ajaran Nabi Kongzi, dimulai dari yang dekat dan pada akhirnya meliputi seluruh kenyataan yang ada di alam semesta ini. Penerapan bakti dimulai dari yang paling dekat, yakni hubungan orang tua dan anak, hubungan pemimpin dan pengikut dan seterusnya, sampai menjangkau yang lebih jauh, yakni hubungan dengan alam dan Tian itu sendiri.
Seorang anak yang tidak mempunyai rasa Bakti; seorang ibu yang tidak menyayangi anaknya adalah bukan manusia lagi. Kebenaran hubungan antara orang tua dan anak ini merupakan pondasi kebajikan-kebajikan lainnya. Maka seorang anak yang mendapat kasih sayang orang tua, secara umum akan memiliki keseimbangan emosi dan spiritual dibandingkan yang kurang mendapatkan kasih sayang.
Agama Khonghucu 35