Page 98 - Buku Paket Kelas 9 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
P. 98
4.
Oleh karena itu, seorang rohaniwan senantiasa meningkatkan pengetahuan dan wawasannya. Rohaniwan adalah seorang pembelajar yang rendah hati. Belajar dari siapa pun, kapan pun, di mana pun dengan tidak merasa jemu. Rohaniwan senantiasa meninggikan cita-cita (Lihat kitab Mengzi VII A:33). Dengan demikian, rohaniwan Khonghucu mampu menjadi pembimbing dan pembina umat Khonghucu menghadapi perubahan zaman.
Teladan umat
Seorang rohaniwan layak disebut rohaniwan bukan dari lembaga saja, tetapi umat yang menilainya. Maka perilaku seorang rohaniwan adalah panutan bagi umat. Memang tiada orang yang sempurna di dunia ini, sebagai seorang rohaniwan senantiasa menjaga tekad dan perilakunya agar selaras dengan Dao. Keteladanan seorang rohaniwan mampu menginspirasi umatnya untuk berperilaku bajik. Dalam setiap tingkah laku seorang rohaniwan, terkandung teladan bagi umatnya.
Berikut ini adalah pelayanan rohaniwan agama Khonghucu yang bersifat eksternal.
1. Memberikan informasi agama Khonghucu kepada stakeholder eksternal, seperti pemerintah beserta jajarannya, lembaga tinggi negara, instansi pemerintah, dan swasta, ormas dan berbagai kelompok masyarakat lainnya, serta masyarakat luas pada umumnya. Hal ini penting agar masyarakat mendapatkan informasi agama Khonghucu yang benar dari pihak yang kompeten, bukan dari pihak ketiga yang bukan beragama Khonghucu.
2. Mewakili lembaga agama Khonghucu Indonesia dalam berbagai event-event nasional ataupun internasional dengan koordinasi dan atau penugasan dari Deroh Matakin, Matakin Provinsi atau Makin setempat.
3. Turut aktif memberikan masukan dan pandangan ajaran Nabi Kongzi kepada pemerintah sebagai wujud kepedulian dalam pembangunan bangsa dan negara. Hal ini dapat dilakukan, misalnya melalui forum dialog antarpemuka agama dan kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya.
90
Kelas IX SMP