Page 204 - Buku Paket Kelas 10 Seni Budaya Semester 1
P. 204

        Bentuk lakon komedi, biasanya pola penceritaaan diulang-ulang, menjadi bahan tertawaan, menghibur orang lain, penuh dengan satir (sindiran- sindiran) dan berujung peran utama mengalami kebahagian atau tragis akibat perbuatan dirinya sendiri. Contohnya; Si Kabayan, Karnadi Bandar Bangkong, Warkop Dono Indro Kasino, dan lain-lain.
Lakon tragedi komedi, bahwa peran utama mengalami atau menjadi bahan tertawaan orang lain berujung dengan tragis atau mengalami penderitaan atau kematian. Contohnya lakon; Si Pitung Jago Betawi, Samson Betawi, Mat Peci, Robin Hood, dan lain-lain.
Lakon melodrama, biasanya mengangkat tema-tema keluarga, percintaan atau kisah-kisah dua sejoli yang berjuang dalam memadu kasih, berujung dengan kebahagian atau happy ending. Contohnya; Romi dan Juli, Gita Cinta dari SMA, Si Doel Anak Sekolahan, dan lain-lain.
Setelah kamu belajar tentang lakon teater, selanjutnya kamu juga untuk mengetahui beberapa unsur yang terkait dengan naskah lakon. Unsur lakon dimaksud untuk menambah wawasan kamu dalam mempelajari teks lakon dengan pengembangannya, termasuk dalam mengantisipasi manakala kamu mengalami dalam proses menganalisis lakon.
Setelah kamu belajar tentang ragam jenis dan bentuk lakon, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini!
1. Apa yang dimaksud dengan bentuk lakon?
2. Apa perbedaan teater tradisional rakyat dan teater tradisional istana ditinjau dari sudut pandang bentuk lakon ?
Teater sebagai seni merupakan salah satu jenis seni pementasan dengan medium utamanya manusia yang dibangun oleh beberapa unsur pembentuknya, salah satunya unsur lakon.
Sastra lakon dalam konteks seni pementasan lebih populer disebut dengan lakon (yang punya peranan dan diperankan oleh tokoh utama yakni boga lalakon). Lakon sebagai karya sastra dapat diartikan sebagai ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kongkret yang membangkitkan pesona dengan alat (media) bahasa.
  C. Unsur Lakon Teater
196 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK
             























































































   202   203   204   205   206