Page 101 - Buku Paket Kelas 3 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
P. 101

                  berwibawa. Kebajikannya mantap, kata-katanya tegas, di hadapan para penguasa, ia nampak penuh wibawa dan percaya diri. Alisnya menyiratkan seorang yang akan panjang usia.”
Meskipun pandai, Zengzi selalu bersikap rendah hati. Setelah mendengarkan ajaran Nabi Kongzi mengenai satya dan tepa salira, Zengzi selalu mengingatnya dalam hati dan menjaganya agar tidak lupa.
Dalam Kitab Sabda Suci Jilid I pasal 4, Zengzi berkata,
“Tiap hari memeriksa diri sendiri dalam tiga hal: Sebagai manusia, adakah aku berlaku tidak satya? Bergaul dengan kawan dan sahabat, adakah aku berlaku tidak dapat dipercaya? Dan adakah ajaran Guru yang tidak ku- latih?”
Zengzi selalu memeriksa diri sendiri dalam melakukan segala hal. Apakah sudah dilakukan dengan sungguh- sungguh dan sekuat tenaga? Dia selalu mempraktikkan ajaran nabi tentang satya dan tepa salira dalam kehidupan sehari-hari.
Apakah artinya satya? Satya artinya selalu menjalankan firman Tian. Sedangkan tepa salira artinya dapat merasakan perasaan orang lain atau memiliki toleransi. Kerendahan hati Zengzi terlihat pada kekhawatiran akan diri sendiri. Coba buka Kitab Sabda Suci atau Lun Yu Jilid 1 Pasal 4.
Kita harus meniru sikap Zengzi, selalu tekun belajar dan memeriksa diri sendiri. Tidak menyalahkan orang lain. Berlaku satya terhadap firman Tian. Selalu berbuat baik. Tidak boleh membohongi teman. Kita juga harus memiliki rasa toleransi dalam bergaul, serta menerapkan ajaran Nabi Kongzi dalam kehidupan sehari-hari.
Apakah ada murid Nabi Kongzi yang lain? Murid Nabi Kongzi seluruhnya berjumlah 3.000 orang. Murid yang cerdas dan bijaksana ada 72 orang. Semoga semangat bakti dan rendah hati Zengzi dapat kita teladani.
   Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti 89
                         

























































































   99   100   101   102   103