Page 129 - Buku Paket Kelas 10 Matematika
P. 129

       4.2 Perbandingan Trigonometri pada Segitiga Siku-Siku
  Trigonometri berasal dari bahasa Yunani,
trigonon artinya tiga sudut, dan metro artinya
mengukur. Ilmuwan Yunani di masa Helenistik,
Hipparchus (190 B.C – 120 B.C) diyakini adalah
orang yang pertama kali menemukan teori
tentang trigonometri dari keingintahuannya
akan dunia. Matematikawan Yunani lainnya,
Ptolemy sekitar tahun 100 mengembangkan
penghitungan trigonometri lebih lanjut.
Matematikawan Silesia Bartholemaeus Pitiskus
menerbitkan sebuah karya yang berpengaruh
tentang trigonometri pada 1595 dan memperkenalkan kata ini ke dalam bahasa Inggris dan Perancis.
Adapun rumusan sinus, cosinus juga tangen diformulasikan oleh Surya Siddhanta, ilmuwan India yang dipercaya hidup sekitar abad 3 SM. Selebihnya teori tentang Trigonometri disempurnakan oleh ilmuwan- ilmuwan lain di jaman berikutnya.
Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki
 Hippachus
(190 B.C. – 120 B.C.)
 Pada peradaban kehidupan budaya Dayak, kajian mengenai trigonometri sudah tercermin dari berbagai ikon kehidupan mereka. Misalnya, para arsitekturnya sudah menerapkan kese- timbangan bangunan pada rumah adat yang mereka ciptakan.
Rumah adat tersebut berdiri kokoh sebagai hasil hubungan yang tepat antara besar sudut yang dikaitkan dengan panjang sisi-sisinya. Apakah para Arsitektur tersebut mempelajari trigonometri juga?
Sumber: http://www.jualsewarumah.com
Gambar 4.6 Rumah adat suku Dayak
     129
 Matematika
                 











































































   127   128   129   130   131