Page 121 - Buku Paket Kelas 5 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
P. 121

               Sajak itu berbunyi:
Adalah seekor naga, dari barat lari ke timur Berapa banyak ular membantunya, berbuat pahala Naga terbang naik ke langit, ular-ular mendapatkan guanya. Ada seekor, terlunta jatuh di gunung
Membaca sajak itu Jinwengong sadar dan menyesali diri. Segera diperintahkan utusan menjemput Jie Zhitui. Tapi utusan itu segera pulang dengan tangan hampa. Hutan Mian Shan sangat lebat, sukar dijelajahi. Seorang menteri mengusulkan agar membakar hutan tersebut dengan harapan agar Jie Zhitui yang sangat berbakti itu akan keluar menyelamatkan ibunya yang sangat dihormati dan dicintainya. Setelah api padam dan dilanjutkan upaya mencarinya, akhirnya ditemukan jenazah Jie Zhitui bersama ibunya di sebuah gua di bawah sebatang pohon Yang Liu dalam keadaan hangus.
Mendapat laporan peristiwa itu, rajamuda itu merasa sangat menyesal, tetapi terlambat. Tahun berikutnya saat menjelang hari Qingming, Jinwengong berpantang makan daging dan memberi amanat pada rakyat agar pada hari itu tidak menyalakan api. Segala makanan dimakan dingin. Demikianlah dilakukan tiap tahun.
Di bukit Mian Shan dibangun sebuah kuil untuk memperingati dan menghormati Jie Zhitui. Sejak itu timbul upacara Hanshijie menjelang Hari Suci Qingming yakni memperingati seorang yang berjiwa suci, setia, dan berbakti kepada orang tuanya.
Riwayat ini menunjukkan kepada kita bahwa upacara ziarah ke makam pada hari Qingming sudah mempunyai sejarah yang tua dan mengundang umat untuk berbakti.
Chunfang : ”Ceritanya mengerikan, Ayah. Bagaimana mungkin raja muda Jinwengong dapat melupakan Jie Zhitui yang sangat setia?”
Ayah : ”Itulah kekhilafan manusia, ketika dalam keadaan gembira melupakan menteri yang setia yang selalu menemani di kala sengsara. Oleh karena itu kalian harus selalu mengingat jasa baik orang lain yang pernah menolong kalian. Tidak boleh melupakannya. Apalagi guru-guru kalian yang telah berjasa mendidik kalian sehingga pandai.”
Zhenhui : ”Guru Guo mengatakan orangtualah yang paling berjasa.”
Ayah : ”Benar, guru juga berjasa. Tanpa guru kalian tidak dapat memiliki ilmu pengetahuan yang banyak.”
    Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
109
          






















































































   119   120   121   122   123