Page 110 - Buku Paket Kelas 11 Seni Budaya Semester 1
P. 110

         BaB 10
Menerapkan:
konsep, Teknik, dan prosedur dalaM Berkarya Tari kreasi
 Pada Bab 10 ini, siswa diharapkan:
1. Mengamati tari kreasi berdasarkan konsep, teknik, dan prosedur
2. Melakukan observasi ke beberapa nara sumber yang telah ditentukan oleh guru untuk
menggali informasi mengenai teknik gerak tari kreasi dengan sumber gerak kepala,
badan, tangan dan kaki.
3. Mencari contoh tari berdasarkan konsep, teknik, dan prosedur
4. Menanyakan, melalui diskusi kepada masing-masing nara sumber tentang teknik gerak
tari kreasi dengan unsur pendukungnya (busana, iringan, properti tari, dll).
5. Merangkai dan menerapkan berbagai gerak tari kreasi sesuai dengan konsep, teknik,
dan prosedur.
A. Konsep Karya Tari Kreasi
Karya tari adalah sebuah produk dari masyarakat. Dalam karya tari akan tercermin budaya masyarakat penyangganya. Berbagai tari tentunya sudah kita tonton, ada tari nelayan, tari tani, tari berburu, dan tari metik teh. Dari pengamatan itu kita sudah bisa menduga, bahwa tari nelayan terlahir dari masyarakat pelaut dan tari tani lahir dari masyarakat petani. Tari tersebut tercipta oleh para seniman dengan stimulus lingkungan sekitarnya, sehingga mendorong untuk meniru gerak-gerak alami, selanjutnya diolah dengan ‘digayakan’ untuk menjadi sebuah tari. Proses pengolahan gerak itu dilakukan dengan cara penggayaan untuk memperindah (stilatif) atau bisa juga dengan merombak gerak sehingga berbeda dari gerak asalnya (distortif). Dari contoh tari tani dan tari nelayan, kita bisa manarik simpulan bahwa tari ternyata bisa terlahir dari peniruan atau imitatif, sama halnya dengan tari merak dari Sunda dan tari Cendrawasih dari Bali, yang tercipta oleh seniman karena ketertarikannya pada keindahan dan perilaku binatang-binatang tersebut serta menjadi sumber inspirasi dalam berkarya tari. Dari dua contoh tersebut terdapat dua sumber penciptaan berkarya tari yaitu: peniruan terhadap perilaku manusia dan peniruan perilaku binatang yang selanjutnya ‘digayakan’ atau diperindah untuk keperluan tari.
Selain dari tari-tari yang bersifat imitatif, terdapat pula tari yang menggambarkan tokoh- tokoh yang terdapat dalam cerita, seperti Gatotkaca tokoh pahlawan dalam cerita wayang Mahabarata, atau Hanoman tokoh pahlawan dalam cerita Ramayana. Penggambaran tokoh- tokoh tersebut dalam tari Sunda, Jawa, dan Bali memiliki persamaan dalam busana dan gerak tari dengan karakternya yang gagah. Apabila disandingkan busana tari Gatotkaca Jawa dan tari Gatotkaca Sunda, tidak terlihat perbedaannya. Begitu pula busana tari Hanoman Jawa dan busana tari Hanoman Bali, busananya memiliki kemiripan. Akan tetapi, apabila sudah bergerak
   104 Kelas XI sMa/Ma/sMK/MaK seMester 1
        

















































































   108   109   110   111   112