Page 31 - Buku Paket Kelas 11 Seni Budaya Semester 1
P. 31

         b. Penetapan Interes Seni
Dalam aktivitas penciptaan kita harus dapat menentukan interes seni kita sendiri, sehingga
dapat berkreasi secara optimal. Pada dasarnya terdapat tiga interes seni:
1) interes pragmatis, menempatkan seni sebagai instrumen pencapaian tujuan tertentu.
Misalnya, tujuan nasional, moral, politik, dakwah, dan lain-lain;
2) interes reflektif, menempatkan seni sebagai pencerminan realitas aktual (fakta dan kenyataan kehidupan) dan realitas khayali (realitas yang kita bayangkan sebagai
sesuatu yang ideal); dan
3) interes estetis, berupaya melepaskan seni dari nilai-nilai pragmatis dan instrumentalis.
Jadi, interes estetis mengeksplorasi nilai-nilai estetik secara mandiri (seni untuk seni). Dengan menetapkan interes seni, kita akan lebih memahami tujuan kita menciptakan karya.
c. Penetapan Interes Bentuk
Untuk mengekspresikan penghayatan nilai-nilai internal atau eksternal dengan tuntas, kita
perlu mempertimbangkan kecenderungan umum minat dan selera seni kita sendiri. Misalnya, kita dapat mencermati karya-karya yang telah kita buat selama studi. Kecenderungan yang dapat kita pilih yaitu:
1) bentuk figuratif, yakni karya seni rupa yang menggambarkan figur yang kita kenal sebagai objek-objek alami, manusia, hewan, tumbuhan, gunung, laut dan lain-lain yang digambarkan dengan cara meniru rupa dan warna benda-benda tersebut.
2) bentuk semi figuratif, yakni karya seni rupa yang “setengah figuratif”, masih menggambarkan figur atau kenyataan alamiah, tetapi bentuk dan warnanya telah mengalami distorsi, deformasi, stilasi, oleh perupa. Jadi bentuk tidak meniru rupa sesungguhnya, tetapi dirubah untuk kepentingan pemaknaan, misalnya, bentuk tubuh manusia diperpanjang, atau patung dewa yang bertangan banyak, bentuk gunung atau arsitektur yang disederhanakan atau digayakan untuk mencapai efek estetis dan artistik.
3) bentuk nonfiguratif, adalah karya-karya seni rupa yang sama sekali tidak menggambarkan bentuk-bentuk alamiah. Jadi, tanpa figur atau tanpa objek (karenanya disebut pula seni rupa nonobjektif). Karya seni rupa nonfiguratif merupakan susunan unsur-unsur visual yang ditata sedemikian rupa untuk menghasilkan satu karya yang indah. Istilah lain menyebut karya seni rupa nonfiguratif adalah karya seni abstrak. Pada umumya karya abstrak yang berhasil adalah karya yang memiliki “bentuk bermakna”. Artinya, sebuah karya seni yang memiliki kapasitas membangkitkan pengalaman estetis bagi orang yang mengamatinya. Dengan kata lain karya seni yang dapat membangkitkan perasaan yang menyenangkan, yaitu rasa keindahan.
d. Penetapan Prinsip estetik
Pada umumnya karya seni rupa murni menganut prinsip estetika tertentu. Kita harus
dapat mengidentifikasi cita rasa keindahan yang melekat pada karya-karya yang pernah kita ciptakan. Pada tahap ini, kita perlu menetapkan prinsip estetika yang paling sesuai untuk mengungkapkan pengalaman kita. Alternatif prinsip estetika yang dapat dipilih yaitu:
1) pramodern, prinsip estetika yang memandang seni sebagai aktivitas merepresentasi bentuk-bentuk alam, atau aktivitas pelestarian kaidah estetik tradisional;
2) modern, prinsip estetika yang memandang seni sebagai aktivitas kreatif, yang mengutamakan aspek penemuan, orisinalitas, dan gaya pribadi atau personalitas; dan
   Seni Budaya 25
        













































































   29   30   31   32   33