Page 100 - Buku Paket Kelas 9 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
P. 100

          Saat Lakṣmana meninggalkan Sītā sendirian, raksasa Rāvaṇa yang me- nyamar sebagai seorang brahmana muncul dan meminta sedikit air kepada Sītā. Karena Rāvaṇa tidak mampu meraih Sītā yang berada dalam Lakshmana Rekha, maka ia meminta agar Sītā mengulurkan tangannya. Pada saat tangan Rāvaṇa memegang tangan Sītā, ia segera menarik Sītā keluar dari garis pelindung dan menculiknya. Lakṣmana menyusul Rāmā ke hutan, Rāmā terkejut karena Sītā ditinggal sendirian. Ketika mereka berdua pulang, Sītā sudah tidak ada. Di tengah perjalanan Rāvaṇa bertemu dengan seekor burung sakti sang Jatayu, tetapi Jatayu kalah dan sekarat. Di sisa hidupnya, Jatayu menceritakan kisahnya tentang penculikan Sita oleh Ravana yang kemudian ia mati (Kala Subramanyam, 2003).
Berdaśarkan cerita di atas, bahwa peristiwa penculikan Sita oleh Ravana dilakukan dengan cara menyamar sebagai seorang brahmana. Jika dilihat dari latar belakang Ravana menculik Sita adalah karena ketertarikan dengan kecantikan dewi Sita yang merupakan istri Rama. Kejadian ini sebagai perbuatan yang mencerminkan sifat dari raksasa yang hendaknya dijauhkan karena dapat menyebabkan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain. Perbuatan Ravana ini jika dikaitkan dengan Daśa mala adalah karena bermula dari Leja (bernafsu) dan ragastri karena melihat kecantikan Sita yang kemudian Ravana berniat untuk memiliki dewi tersebut. Kutila (pemabuk), Megata (berkata manis) dengan berkata manis kepada Dewi Sita melalui penyamarannya sebagai seorang Brahmana. Kemudian yang terakhir adalah kimburu (pencuri) yang dalam hal ini adalah berujung kepada penculikan Sita oleh Ravana yang membawanya ke negaranya, yaitu Alengkapura.
Cerita ini sesungguhnya cerminan dari kehidupan masa kini, di mana orang sudah mementingkan diri sendiri dengan berusaha untuk menimbun kekayaan untuk kepentingan pribadi atau golongannya, dan hal-hal yang menjadi kepentingan umum seolah-olah terabaikan. Untuk itu, perbuatan seperti ini hendaknya dijauhkan agar tercipta keharmonisan di dunia ini.
C. Upaya Menghindari Perilaku Daśa Mala
Daśa Mala adalah sepuluh perbuatan yang tidak dibenarkan atau asusila. Ada beberapa penyebab orang berani melakukan tindakan asusila, misalnya dendam, cemburu, motivasi harta atau uang terutama dalam kasus perampokan, motivasi politik, atau menderita kelainan jiwa. Mengingat begitu buruknya
  94 Kelas IX SMP
        




























































































   98   99   100   101   102