Page 12 - Buku Paket Kelas 9 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
P. 12
Memahami Teks
B. Sloka dan Mantram tentang Asta Aiswarya
Tuhan adalah sumber, awal dan akhir, serta pertengahan dari segala yang ada. Di dalam Veda Bhagavadgītā X.20, Tuhan (Hyang Widhi) bersabda mengenai hal ini, sebagai berikut.
Aham atmā guḍākeśa sarva bhūtāśaya sthitaḥ aham ādiś cha madhyaṁ cha bhūtānām anta eva cha
Terjemahan:
Aku adalah jiwa yang berdiam dalam hati segala insani, wahai Gudakesa. Aku adalah permulaan, pertengahan, dan penghabisan dari makhluk semua (Pudja, 1999: 258).
Tuhan (Hyang Widhi), yang bersifat Mahaada, juga berada disetiap mahluk hidup, di dalam maupun di luar dunia (imanen dan transenden). Tuhan (Hyang Widhi) meresap di segala tempat dan ada dimana-mana (Wyapi Wyapaka) dan kekal abadi (Nirwikara). Di dalam Upanisad (Katha Upanisad. 1.2) disebutkan bahwa Tuhan adalah ”telinga dari semua telinga, pikiran dari segala pikiran, ucapan dari segala ucapan, nafas dari segala nafas, dan mata dari segala mata”. Namun Hyang Widhi itu bersifat gaib (maha suksma) dan abstrak tetapi ada. Di dalam Lontar Bhuana Kosa II.17, dinyatakan sebagai berikut.
Bhatara Śiwa sira wyapaka sira suksma tan kênêng angen-angen kadiang ganing akasa tan kagrahita
dening manah muang indriya.
Terjemahan:
Tuhan (Siwa), Dia ada di mana-mana, Dia gaib, sukar dibayangkan, bagaikan angkasa (ether), dia tak dapat ditangkap oleh akal maupun panca indriya (Bantas, 2000: 25).
6
Kelas IX SMP