Page 14 - Buku Paket Kelas 9 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
P. 14
kepada-Nya. Tuhan adalah saksi agung akan segala yang ada dan terjadi. Oleh karena demikian sifat Tuhan, maka manusia tidak dapat lari kemanapun untuk menyembunyikan segala perbuatannya. Kemanapun berlari akan selalu berjumpa dengan Dia. Tidak ada tempat sepi yang luput dari kehadiran-Nya. Hal ini dijelaskan dalam Kitab Atharva Veda. IV.16.2, bahwa:
Yas tiṣṭhati carati yaśca vañcati Yo nilāyaṁ carati yaḥ prataṅkam dvatu saṁniṣadya yanmantrayete rājā tad veda varuṇas tṛtȋyaḥ
Terjemahan:
Siapa pun berdiri, berjalan atau bergerak dengan sembunyi-sem- bunyi, siapa pun yang membaringkan diri atau bangun, apa pun yang dua orang duduk bersama bisikan satu dengan yang lain, semuanya itu diketahui oleh Tuhan (Sang Raja Alam Semesta), ia adalah yang ketiga hadir di sana
(Griffith, 2006: 342).
Kendatipun Tuhan selalu hadir dan meresap di segala tempat, tetapi sukar dapat dilihat oleh mata biasa. Indra kita hanya dapat menangkap apa yang dilihat, didengar, dikecap, dan dirasakan. Kemampuan kita terbatas, sedangkan Tuhan (Hyang Widhi) adalah Maha sempurna dan tak terbatas. Di dalam Weda disebutkan bahwa Tuhan (Hyang Widhi) tidak berbentuk (nirupam), tidak bertangan dan berkaki (nirkaram nirpadam), tidak berpanca indra (nirindryam), tetapi Tuhan (Hyang Widhi) dapat mengetahui segala yang ada pada makhluk.
Memahami Teks
C. Cerita tentang Kemahakuasaan Tuhan
Kitab Veda banyak menjelaskan tentang berbagai kemahakuasaan Tuhan seperti yang tertuang dalam Chandogya Upanisad (Radhakrhisnan, 1992). Cerita pendek berikut ini, mengutip percakapan antara Svetaketu dan ayahnya
8 Kelas IX SMP