Page 17 - Buku Paket Kelas 9 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
P. 17
5. menjalin hubungan kemitraan secara terhormat dengan rekanan, ling- kungan, dan semua ciptaan Tuhan di alam semesta ini;
6. membangun pasraman atau paguyuban untuk praktek yoga;
7. mengelola ashram yang bergerak di bidang pendidikan rohani, agama,
spiritual, dan upaya pencerahan diri lahir batin;
8. menerapkan filosofi tapasya, pangastawa, dan menerapkan ajaran agama
Hindu dengan baik dan benar menuju keluhuran diri sebagai mahluk
sosial dan religius.
9. melaksanakan doa atau puja tri sandhya seçara rutin setiap hari;
10. menghaturkan banten saiban atau jotan/ngejot atau yajna sesa;
11. berbakti ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa beserta semua manifestasi-
Nya;
12. berbakti ke hadapan Leluhur;
13. berbakti ke hadapan para pahlawan pejuang bangsa;
14. melaksanakan upacara dewa yajna (piodalan/puja wali, saraswati, pager-
wesi, galungan, kuningan, nyepi, siwaratri, purnama, tilem, tumpek
landep, tumpek wariga, tumpek krulut, tumpek wayang dan lain-lainnya);
15. melaksanakan upacara manusia yajna (magedong-gedongan, dapetan, kepus puser, macolongan, tigang sasihin, ngotonin, munggah deha,
mapandes, mawiwaha, mawinten, dan sebagainya);
16. melaksanakan upacara bhuta yajna (masegeh, macaru, tawur, memelihara
lingkungan, memelihara hewan, melakukan penghijauan, melestarikan
binatang langka, dan sebagainya);
17. melaksanakan upacara pitra yajna (bhakti kehadapan guru rupaka atau
rerama, ngaben, ngerorasin, maligia, mamukur, ngeluwer, berdana punya
kepada orang tua, membuat orang tua menjadi hidupnya bahagia dalam
kehidupan di alam nyata ini, dan sebagainya);
18. melaksanakan upacara rsi yajna (upacara pariksa, upacara diksa, upacara
ngelinggihang veda), berdana punya pada sulinggih atau pandita, berguru pada orang suci, tirtha yatra ke tempat suci bersama sulinggih atau pandita, berguru pada orang suci, sungkem (pranam) pada sulinggih sebagai guru nabe, menerapkan ajaran tri rnam, dan sebagainya.
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 11