Page 77 - Buku Paket Kelas 9 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
P. 77
Selain itu yang perlu disucikan adalah Kayika (perbuatan), Wacika (perkataan) dan Manacika (pikiran) sebagai pangkal dari segala yang ada untuk menciptakan keseimbangan baik jasmani dan rohani.
d. Āhāralāgawa
Sumber : www.familyparenting.perempuan.com
Gambar 4.9 Keluarga yang sedang makan dengan sederhana
Aharalagawa berasal dari kata Ahara artinya makan dan Lagawa artinya ringan. Dengan demikian, Aharalagawa artinya makan yang serba ringan, tidak ber- foya-foya, dan tidak berlebihan (Oka, 2009: 69). Makan yang sesuai dengan kemampuan tubuh. Aharalagawa berarti juga mengatur cara dan makanan yang sebaik-baiknya. Lawan
dari Aharalagawa adalah kerakusan. Kerakusan akan menghalangi dan merintangi kesucian batin.
Untuk menjaga badan tetap sehat, makanlah makanan yang banyak mengandung gizi. Orang yang makan teratur dan bergizi badannya menjadi sehat dan pikirannya menjadi segar dan cerdas. Sebaliknya, orang yang makan dan minum berlebihan, tidak teratur, dan suka minum minuman keras, seperti arak atau bir, maka badannya menjadi sakit dan sarafnya terganggu, serta pikiranpun menjadi kacau.
e. Apramāda
Apramada artinya tidak bersifat ingkar atau mengabaikan kewajiban dan mempelajari serta mengamalkan ajaran suci (Oka, 2009: 69). Hal ini berarti melaksanakan tugas dan kewajiban yang telah menjadi tugasnya dan menjadikan tugas tersebut sebagai sarana melakukan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat. Tugas ini nantinya, sebagai bekal dalam hidupnya untuk memenuhi kebutuhan hidup baik secara jasmani maupun untuk kepentingan rohani. Ketika berusaha melaksanakan kewajiban sendiri (Swadharma) dan menghormati kewajiban orang lain (para dharma), maka
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 71