Page 103 - Buku Paket Kelas 12 Agama Katolik
P. 103

        Sumber: Wikipedia.org.
Diakses pada tanggal 21 Juni 2014 Gambar 4.4 Paus Leo X; mengekskomunikasikan Martin Luther.
Pada dasarnya, Luther tidak menginginkan perpecahan dalam Gereja. Ia ingin memelopori pembaharuan dalam Gereja.
Tetapi ia terseret oleh arus yang disebabkan oleh rasa tidak puas yang umum dalam umat yang mendambakan pembaharuan yang bentuknya kurang jelas. Ajaran-ajaran para teolog yang mendukung perbuatan-perbuatan saleh, kini diragukan Luther.
Indulgensi; stipendium untuk misa arwah, sumbangan untuk membangun gereja bersama dengan patung-patung yang menghiasinya; pajak untuk Roma; ziarah dan puasa; dan relikui serta kaul-kaul; semua tidak ditemukan dalam Kitab
Banyak kebiasaan dalam umat belum seragam. Iman ber- campur takhayul, kesalehan berbaur dengan kepentingan duniawi. Kegiatan agama dianggap sebagai sebuah rutinitas sosial sehari-hari, serta mencampur adukan hal-hal profan dengan hal-hal yang suci atau sakral.
Dalam situasi seperti itu, banyak orang merasa terpanggil untuk memperbarui hidup Gereja, namun tidak ditanggapi. Kemudian, tampillah Martin Luther. Luther mula-mula menyerang masalah penjualan indulgensi yaitu orang dapat menghapus dosanya dengan cara memberikan sejumlah uang kepada Gereja.
Kemudian, Martin Luther yang seorang pastor itu membela beberapa pandangan baru khususnya ajaran tentang “pembenaran hanya karena iman” (Sola fide). Luther menyerang wewenang Paus dan menolak beberapa ajaran teologi sebelumnya dengan bertumpu hanya pada Alkitab sesuai dengan tafsirannya.
 Suci, sehingga ditolak oleh Luther. Luther menegaskan bahwa semua itu tidak bermanfaat untuk memperoleh keselamatan. Hanya satu yang diperlukan, yakni beriman (Sola fide). Orang yang percaya dibenarkan Allah tanpa mengindahkan perbuatan baik manusia (Sola gratia). Dengan sendirinya orang yang dibenarkan itu akan berbuat baik dengan bebas
 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 97
        
























































































   101   102   103   104   105