Page 48 - Buku Paket Kelas 12 Agama Katolik
P. 48
Sumber: http://news.detik.com Diakses pada tanggal 30 Mei 2014 Gambar 2.2 Nenek Minah
hakim menghukum Minah satu bulan dengan masa percobaan tiga bulan tanpa harus menjalani kurungan tahanan. Dengan begitu ia tak perlu menjalani hukuman asal berkelakuan baik. Kini, ibu tujuh anak dan nenek belasan cucu ini, sudah kembali menjalani kehidupan seperti biasa.
Saat ditemui SCTV di kediamannya di Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jateng, Sabtu (21/11), Minah menjalani aktivitasnya dengan semangat baru. Kondisi ini berbeda saat ia
42 Kelas XII SMA/SMK
menghadiri pembacaan vonis. Minah tak kuasa membendung air mata karena ketakutan.
Kisah Minah mengundang simpati masyarakat. Usianya yang sudah lanjut ikut meringankan putusan hakim. Tapi benarkah drama sudah selesai? Tampaknya ia belum bisa bernapas lega, karena jaksa penuntut umum menyatakan masih pikir-pikir. Di persidangan, Minah mengaku hanya mengambil tiga butir kakao seharga dua ribu rupiah dan sudah mengembalikannya. Tapi, manajemen PT. Rumpun Sari Antan mengatakan biji kakao yang dicuri nenek Minah jumlahnya mencapai tiga kilogram seharga Rp 30 ribu.
PT. Rumpun Sari Antan memiliki lebih dari 200 hektare tanaman kakao di Desa Darmakradenan, Banyumas, Jateng. Jika melihat luasnya kebun, sebenarnya tiga biji kakao yang dicuri Minah tidak akan membuat perusahaan bangkrut. Namun manajemen PT Rumpun Sari Antan tetap bersikeras membawa Minah ke pengadilan dengan alasan untuk memberikan efek jera bagi masyarakat. Pihak perusahaan mengaku puas dengan vonis pengadilan.
Siapa yang salah memang harus dihukum. Tetapi kasus ini menjadi perhatian masyarakat karena sanksi hukum seakan hanya berani dijatuhkan pada masyarakat kecil seperti Minah.
Sumber: http://news.liputan6.com