Page 146 - Buku Paket Kelas 9 Agama Buddha.pdf
P. 146

                Mengetahui bahwa Bodhisattva telah menyeberang sungai, dia berteriak kepada tukang perahu untuk kembali tetapi Bodhisattva memerintahkannya untuk meneruskan perjalanan. Pedagang serakah itu pun hanya bisa berdiri menatap dan memandangi Bodhisattva dari jauh. Kepedihan mendalam datang menghantuinya. Hatinya semakin panas dan darah mengucur dari mulutnya. Hatinya pecah seperti lumpur di dasar kolam yang mengering. Kebencian telah ditanamkan kepada Bodhisattva. Pedagang serakah itu tewas seketika.
Sedangkan Bodhisattva, setelah menghabiskan sisa hidupnya dengan amal dan perbuatan baik lainnya, meninggal dunia sesuai dengan jasa kebajikannya. Seandainya Bodhisattva melayani pedagang serakah itu, maka akan terjadi pertikaian dan pertumpahan darah. Bodhisattva memilih jalan damai daripada pertikaian. Demikianlah kisah perdamaian yang dibangun oleh Bodhisattva. (Sumber: www.jathakakatha.org, diakses: 30 Juni 2014, pukul 21.00)
 Tahukah Kalian? Pedagang serakah adalah kehidupan lampau Devadatta dan pedagang jujur adalah kehidupan lampau Buddha. Kejadian ini adalah pertama kalinya Devadatta menaruh dendam terhadap Bodhisattva.
   Ayo Menanya!
Rumuskan beberapa pertanyaan untuk mengetahui hal-hal yang belum jelas setelah kalian membaca materi diatas dan mengamati gambar 6.10!
1. __________________________________________________________ 2. __________________________________________________________ 3. __________________________________________________________ 4. __________________________________________________________ 5. __________________________________________________________
 140
Kelas IX SMP



























































































   144   145   146   147   148