Page 184 - Buku Paket Kelas 9 Agama Buddha.pdf
P. 184
5. Letakkan tangan kiri dan kanan dilipat diletakkan di atas kaki dengan posisi tangan kanan di atas tangan kiri (telapak tangan menghadap ke atas; lihat sikap Buddha bermeditasi pada gambar 8.1 di atas).
6. Pejamkan mata; tarik napas panjang dari hidung dan keluarkan melalui mulut secara berulang-ulang sampai badan dan pikiran merasa rileks. Setelah rileks bernapaslah seperti biasa yaitu masuk dan keluar dari hidung. Dalam meditasi napas yang digunakan atau dipakai sebaiknya napas perut, bukan napas dada. Napas perut adalah dengan cara kembang kempis perut sedangkan napas dada adalah napas dengan dada atau pundah naik-turun.
7. Kemudian melafalkan kata “Napas masuk katakan dalam hati: “Bud...” napas keluar katakan dalam hati: “dho...” atau “Buddha” berulang- ulang di dalam hati; atau bisa juga menghitung keluar masuknya napas.
8. Konsentrasikan pikiran tertuju pada keluar masuknya napas melalui hudung.
9. Bila konsentrasi telah dicapai mata boleh sedikit terbuka, tetapi konsentrasi tetap pada keluar masuknya napas dari lubang hidung, perhatikan terus sampai benar-benar merasakan sentuhan lembut udara yang masuk dan keluar melalui lubang hidung tersebut.
10. Untuk mengakhiri meditasi ucapkan dalam hati;
“Napas masuk...napas keluar, satu; napas masuk...napas keluar, dua; napas masuk...napas keluar, tiga; napas masuk...napas keluar, empat; ..” dan seterusnya.
“Semoga jasa-jasa baik yang telah saya lakukan pada masa lampau dan saat ini melimpah kepada semua makhluk, tiada batas tiada hingga, “Sabbe satta avera hontu, Sabbe satta bhavantu sukhitatta” (Semoga semua makhluk bebas dari kebencian, semoga semua makhluk berbahagia).
178
Kelas IX SMP