Page 86 - Buku Paket Kelas 9 Agama Buddha.pdf
P. 86

                Sang Buddha mengetahui apa yang ada dalam pikirannya, lalu berkata;
“Khema, inilah kenyataan perubahan dari kecantikan wajah. Sekarang lihatlah semua kenyataan ini.”
Sang Buddha lalu mengucapkan syair,
“Khema, lihatlah paduan unsur-unsur ini, berpenyakit, penuh kekotoran dan akhirnya membusuk. Tipu daya dan kemelekatan adalah keinginan orang bodoh”.
Ketika Sang Buddha selesai mengucapkan syair ini, Ratu Khema mencapai Tingkat kesucian Pertama (Sotapana). Kemudian Sang Buddha berkata kepadanya, “Khema, semua makhluk di dunia ini, hanyut dalam nafsu indria, dipenuhi oleh rasa kebencian, diperdaya oleh khayalan, mereka tidak dapat mencapai pantai bahagia, tetapi hanya hilir mudik di tepi sebelah sini saja”. Sang Buddha lalu mengucapkan syair;
“Mereka yang bergembira dengan nafsu indria, akan jatuh ke dalam arus (kehidupan), seperti laba-laba yang jatuh ke dalam jaring yang dibuatnya sendiri. Tetapi para bijaksana dapat memutuskan belenggu itu, mereka meninggalkan kehidupan duniawi, tanpa ikatan serta melepas kesenangan-kesenangan indria”. (Dhammapada, Tanha Vagga)
Selanjautnya, setelah Sang Buddha selesai mengucapkan syairnya, Khema langsung mencapai Tingkat Kesucian Arahat. Sang Buddha lalu berkata kepada Raja Bimbimsara, “Baginda, Khema lebih baik meninggalkan keduniawian ataukah mencapai Nibbana?”
Raja Bimbisara menjawab, “Yang Mulia, izinkanlah ia memasuki Sangha bhikkuni, jangan dulu mencapai Nibbana!” Akirnya, Khema meninggalkan keduniawian dan menjadi salah satu siswa Sang Buddha yang terkemuka. (sumber : www.samaggi-phala.or.id, diakses: 6 Agustus 2014, 20.57)
 80
Kelas IX SMP

























































































   84   85   86   87   88