Page 213 - Buku Paket Kelas 10 Seni Budaya Semester 2
P. 213
pementasan teater tradisional, baik teater rakyat maupun teater istana memiliki fungsi sebagai media upacara dan hiburan bagi masyarakat pendukungnya.
Teater tradisional sering juga disebut dengan “Teater Daerah” merupakan suatu bentuk teater yang bersumber, berakar dan telah dirasakan fungsi seninya sebagai milik masyarakat pendukungnya. Pengolahannya didasarkan atas cita rasa masyarakat pendukungnya. Teater tradisional mempunyai ciri-ciri yang spesifik bersifat kedaerahan dan menggambarkan kebudayaan lingkungannya.
Ciri-ciri utama teater tradisional, antara lain sebagai berikut.
1. Menggunakan bahasa daerah.
2. Dilakukan secara improvisasi.
3. Ada unsur nyanyian dan tarian.
4. Diiringi tetabuhaan (musik daerah).
5. Dagelan/ banyolan selalu mewarnai.
6. Adanya keakraban antara pemain dan penonton.
7. Suasana santai.
Ragam jenis teater tradisional yang tumbuh
dan berkembang di tengah-tengah masyarakat Indonesia, menurut Durachman (2009) dapat dibedakan menjadi bagian, yakni; teater tradisional rakyat dan teater tradisional istana.
1. Teater Tradisional Rakyat
Teater tradisional rakyat hadir dari spontanitas kehidupan dalam masyarakat, dihayati oleh masyarakat dan berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakatnya. Kehadiran teater tradisional rakyat umumnya karena dorongan kebutuhan masyarakat terhadap suatu hiburan, kemudian meningkat untuk kepentingan lain seperti; kebutuhan akan mengisi upacara dan ceremonial keadatan.
Sumber: youtube.com
Gambar 16.1 Teater Tutur PMTOH dari Aceh
Sumber: luyfana2001.student.umm. ac.id
Gambar 16.2 Teater Tutur Kentrung dari Jawa Timur
Gambar 16.3 Topeng Arja Teater Rakyat Bali
Gambar 16.4 Mendu Teater Rakyat Riau
Seni Budaya 205