Page 215 - Buku Paket Kelas 10 Seni Budaya Semester 2
P. 215
- Banten
- JawaTengah
- Jawa Timur
: Ubrug, dst.
: Srandul, Ketoprak, dst.
: Ludruk, Ketoprak, Topeng Malangan, Kentrungan, Topeng,Wayang Gambuh, Gambuh, dst.
2. Teater Tradisional Istana
Teater tradisional istana adalah suatu suatu jenis teater tradisional dalam perkembangan seni yang telah mencapai tingkat tinggi baik teknis maupun coraknya. Kemapanan dari jenis teater istana ini sebagai akibat dari adanya pembinaan yang terus menerus dari kalangan atas, seperti; raja, bangsawan atau tingkat sosial lainnya. Oleh karena itu jenis teater istana kebanyakan lahir dilingkungan istana (pusat kerajaan). Untuk jenis teater tradisional istana dapat dikemukan sebagai berikut, misalnya :
Sumber: ajimachmudi.wordpress.com Gambar 16.9 Wayang Wong
Teater Istana Indonesia
Sumber: Disbuparjabar.go.id Gambar 16.10 Teater Tradisional (Wayang Kulit dan Topeng Panji)
Wayang Golek, Wayang Kulit, Wayang Cepak (Jawa Barat); Wayang Kulit dan Wayang Orang (Jawa Tengah dan Jawa Timur).
Cara pementasan teater istana memiliki aturan yang ketat dan tidak sebebas teater rakyat. Teater istana harus menuruti aturan-aturan etis (tata kesopanan) dan estetis (nilai keindahan) yang telah digariskan berdasarkan aturan yang baku. Terkait dengan pementasan teater tradisional istana Sumardjo, (2004) mengungkapkan sebagai berikut.
Ciri-ciri umum teater istana adalah 1) adanya sumber cerita atau naskah baku dan digarap bersumber cerita ramayana, mahabarata, cerita panji, 2) penyajian dengan dialog, tarian dan nyanyian, 3) nilai dari pelaku dramatik dilakukan secara baku, 4) pementasan mempergunakan tetabuhan atau musik yang lebih lengkap dan rumit, 5) penonton mengikuti pementasan secara hidmat dan berjarak, 6) mempergunakan bahasa baku sangsekerta, kawi, 7) tempat pementasan bersifat khusus (dalam istana, pendopo) dengan penonton keluarga istana dan tamu kehormatan).
Seni Budaya 207