Page 157 - Buku Paket Kelas 11 Agama Hindu
P. 157
Terjemahannya:
Seorang Yogin harus tetap memusatkan pikirannya kepada atma yang Maha Besar (Tuhan) tinggal dalam kesunyian dan tersendiri, bebas dari angan-angan dan keinginan untuk memilikinya.
“Prasanta manarasam hy enam, yoginam sukham uttamam,Upaiti sāntara jasam Brahma-bhutam akalmasam. (BhagawangitaVI, 27)
Terjemahannya:
Karena kebahagiaan tertinggi datang pada Yogin, yang pikirannya tenang dan hawa nafsunya tidak bergolak yang keadaannya bersih dan bersatu dengan Tuhan (Moksha).
Demikianlah cara atau jalan untuk dapat dituruti, dilaksanakan oleh manusia sebagai tuntunan baginya untuk mencapai tujuan hidup rokhani, yakni guna dapat menikmati kesempurnaan hidup yang disebut Moksha. Di antara keempat cara atau jalan tersebut di atas semuanya adalah sama, tiap-tiap jalan meletakkan dasar dan cara-cara tersendiri. Tidak ada yang lebih tinggi, ataupun yang lebih rendah, semuanya baik dan utama tergantung pada kepribadian, watak, kesanggupan dan bakat manusia masing-masing. Semuanya akan mencapai tujuannya asal dilakukan dengan penuh kepercayaan, ketekunan dengan tulus ikhlas, kesujudan, keteguhan iman dan tanpa pamrih. Di dalam kitab Bhagawangita dijelaskan sebagai berikut:
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 151