Page 165 - Buku Paket Kelas 11 Agama Hindu
P. 165

 “Yo durlabhataram pràpya mànusyam lobhato narah, dharmàvamantà kàmàtma bhavet sakalavañcitah”.
Hana pwa tumënung dadi wwang, wimukha ring Dharmasadhana, jënëk ring arthakàma arah, lobhambëknya, ya ika kabañcana ngaranya.
Terjemahannya:
Bila ada orang berkesempatan menjadi orang (manusia), ingkar akan pelaksanaan Dharma; sebaliknya amat suka ia mengejar harta dan kepuasan napsu dan berhati tamak; orang itu disebut kesasar, tersesat dari jalan yang benar (Sarasamuçcaya, 9).
Dalam hidup dan kehidupan ini manusia dihadapkan pada banyak faktor kemungkinan untuk menjadi kurang baik. Kemungkinan yang dimaksud seperti; kebodohan, kemiskinan, dan kemelaratan yang disebabkan oleh karena kelelahan, lingkungan yang kurang bersahabat, dan juga karena keinginan yang tidak terkendali. Semuanya itu mengantarkan manusia dapat diliputi oleh kegelapan (awidya/timira) dan kebingungan.
Disebutkan ada 7 (tujuh) macam sifat manusia secara kodrati dapat mengantarkan hidup manusia menjadi awidya, gelap, suram, timira yang dikenal dengan istilah “sapta timira”. Yang disebut sapta timira antara lain; surupa; ketampanan/kecantikan, dana; kekayaan, guna; kepandaian, kulina;
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 159




























































































   163   164   165   166   167