Page 104 - Buku Paket Kelas 10 Agama Khonghucu
P. 104
Nabi Fuyue semula hidupnya hanya sebagai seorang tukang kayu di wilayah Fuyan. Beliau adalah seorang yang benar-benar suci dan mampu mengembalikan kejayaan dinasti Shang yang sudah mulai surut. Sabda nabi Fuyue: Sungguh Tian itu Maha Mendengar, Maha Melihat (We Congming); hanya Nabilah senantiasa menjunjung tinggi hukum- Nya (Weisheng Shixian). Dengan demikian yang menjadi menteripun akan memuliakannya dan rakyatpun akan taat mematuhi
Nabi Gongliu
Gongliu adalah keturunan Houji yang leluhurnya hidup terasing
di antara orang-orang Rongdi sejak zaman raja Taikang (2188 - 2159 SM.) dari dinasti Xia kehilangan negerinya. Tetapi Gongliu mampu membangun dan melestarikan kembali karya peradaban bercocok-tanam yang dahulu dibangun Houji.
Putra Gongliu yang bernama Qingjie berhasil membangun negeri di wilayah Bin. Di kemudian hari seorang keturunannya yang terkenal sebagai Gugong Danfu mampu membangkitkan kembali karya besar yang pernah dibangun oleh Houji maupun Gongliu. Beliaulah yang diberi gelar sebagai Taiwang yang mempunyai dua orang putera yang sangat terkenal suci dan berbakti, bernama Taibo dan Yuzhong. Taiwang juga menikahi Taijiang (seorang Nabi perempuan) dan melahirkan soerang putera bernama Jili. Jili inilah ayah Nabi Jichang atau Raja Wenwang, ayah Raja Wuwang pendiri dinasti Zhou (1122-255 SM).
Nabi Boyi dan Shuqi
Boyi dan Shuqi hidup pada masa akhir dinasti Shang (abad ke 12 S.M). Mereka adalah putera raja muda di sebuah negeri kecil bernama Guzhu mereka berdua yang melihat raja terakhir dinasti Shang (Zhouwang) yang ingkar dari Jalan Suci dan perilakunya sangat sewenang-wenang mereka telah menolak untuk menjadi pewaris kerajaan di negerinya.
Mereka mengasingkan diri sebagai pertapa di kaki sebuah gunung di wilayah negeri yang diperintah oleh Rajamuda Barat yang kemudian kita kenal sebagai Raja Wenwang. Kemudian ketika putera raja Wen yaitu Wuwang memberontak dan menumbangkan dinasti Shang, kedua orang nabi itu berupaya mencegah; setelah tidak berhasil dan dinasti Shang hancur serta berdiri dinasti Zhou mereka menolak mengabdi kepada dinasti yang baru dan rela mati menderita kelaparan di tempat pengasingan dirinya. Maka oleh Mengzi, disebut sebagai Nabi yang menjunjung kesucian.
98
| Kelas X SMA/SMK