Page 21 - Buku Paket Kelas 10 Agama Khonghucu
P. 21

        Bumi memiliki gaya tarik (gravitasi), maka tidak perduli siapapun ia (orang baik atau orang jahat), dan apapun yang menjadi penyebabnya, bila ia jatuh dari lantai 24 sebuah gedung, maka ia akan menumbuk tanah. Hal ini menunjukkan kepada kita sebuah hukum penting tentang kehidupan, bahwa setiap wujud memiliki hukumnya sendiri-sendiri.
Tian Yang Maha Esa menetukan kita menjadi manusia dan menganugerahkan manusia watak sejati (xing) yang di dalamnya terkandung benih-benih kebajikan sebagai kemampuan luhur untuk berbuat bajik, ini kehendak Tian atas manusia. Hal ini ditegaskan dalam ayat suci yang terdapat dalam kitab Zhongyong Bab Utama Pasal I: “Firman Tian itulah dinamai Watak Sejati. Berbuat mengikuti Watak Sejati itulah dinamai menempuh Jalan Suci. Bimbingan menempuh Jalan Suci itulah dinamai agama.”
Tian Yang Maha Esa tentu menghendaki manusia untuk taat dan lurus sesuai dengan kodrat yang Firmankan-Nya (Shuntian), namun, manusia bisa menjadi ingkar atau melawan kodrat suci yang di Firmankan Tian itu (Nitian). Maka dinyatakan (tertulis di dalam Kong-gao): ”Firman itu sesunggvuhnya tidak berlaku selamanya. Maka dikatakan, ‘yang berbuat baik akan mendapatkan dan yang berbuat tidak baik akan kehilangan.” (Daxue. X:11)
G. Menentukan Kualitas Hidup
Terkait dengan kemampuan menentukan arah yang benar. Arah yang benar berarti memahami akan prinsip-prinsip Hukum Alam dan bertindak berdasarkan prinsip-prinsip itu. Kesadaran diri dan pemahaman akan prinsip-prinsip itu akan mengantarkan kita pada ‘kualitas’ hidup. Tidak ada akibat tanpa sebab. Sebuah akibat akan menjadi sebab baru bagi akibat berikutnya, begitu seterusnya.
Paparan di atas memberitahukan hal penting tentang anugerah Tian untuk kita. Pertama, Tian telah menjadikan kita manusia sebagai makhluk yang paling mulia di antara makhluk-makhluk ciptaan-Nya yang lain. Kedua, manusia memiliki kebebasan untuk memilih jalan hidup masing-masing. Ketiga, bahwa kita dapat menentukan kualitas kehidupan melalui pilihan-pilihan dan respon kita untuk setiap akibat yang kita ciptakan.
Skema berikut merupakan putaran sebab akibat. Respon yang kita berikan terhadap sebuah akibat akan menjadi sebab baru yang selanjutnya akan melahirkan akibat berikutnya, lalu kita memberikan respon kembali, dan seterusnya.
 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti | 15
        


























































































   19   20   21   22   23