Page 52 - Buku Paket Kelas 10 Agama Khonghucu
P. 52
46
| Kelas X SMA/SMK
takut mendapatkan hukuman apapun. Nabi Kongzi mengatakan untuk mendahulukan pengabdian dan membelakangkan hasil, bukankah ini sikap menujunjung kebajikan?
Jika tulus berkaitan dengan niat, atau yang mendasari sebuah tindakan, maka ikhlas berkaitan dengan penerimaan hasil. Artinya, apapun hasil dari suatu tindakan diterima dengan lapang dada.
Caranya Benar Tujuannya Baik
Tujuannya baik tetapi caranya tidak benar, atau caranya benar tetapi tujuannya tidak baik tidak memenuhi syarat untuk dikatakan sebagai ibadah. Ini terkait dengan masalah ‘kemurnian hati’ dan dan ‘tata cara.’’
Berikut adalah percakapan Ji Zicheng dengan Zigong yang mengilustrasi tentang pentingnya tata cara yang terdapat dalam kitab Sabda Suci (Lunyu) jilid XII pasal 8:
Ji Zicheng berkata, “Seorang Junzi itu hanya perlu menjaga kemurnian hatinya. Maka, apa perlunya segala tata cara?” Zigong berkata, “Mengapakah tuan melukiskan seorang Kuncu demikian? Sungguh sayang! Kata-kata yang telah lepas itu empat ekor kuda tidak dapat mengejar. Sesungguhnya tatacara itu harus selaras dengan kemurnian hati, dan kemurnian hati itu harus mewujud di dalam tatacara. Ingatlah kulit harimau dan macan tutul, bila dihilangkan bulunya takkan banyak berbeda dengan kulit anjing dan kambing.”
Ayat tersebut menjelaskan dengan tegas,bahwa begitu pentingya sebuah tata cara. Tata caralah yang membedakan orang yang satu dengan yang lain. Jika orang hanya mementingkan niat atau tujuan (kemurnian hati) dan mengabaikan tata cara, maka yang mepunyai tujuan baik dan yang memiliki tujuan tidak baik tidak jauh berbeda.
B. Ibadah Terbesar
Ibadah terbesar dalam agama Khonghucu adalah berperilaku bajik (melaksanakan kebajikan). Hal ini merupakan konsekuensi logis dan imanen ajaran Khonghucu yang menempatkan kebajikan sebagai sesuatu yang harus dilakukan. Ajaran Khonghucu meyakini bahwa setiap manusia mengemban Firman Tian yang berupa benih-benih kebajikan yang bersemayam di dalam hati nuraninya. Benih-benih kebajikan Firman Tian itu adalah watak sejati/watak asli (xing), yang menjadi kodrat kemanusiaannya sekaligus menjadi tanggung jawab manusia untuk menggemilangkannya agar senantiasa bercahaya dan
Penting
Harta benda menghias rumah, laku bajik menghias diri, hati yang lapang (bersih/ikhlas) membuat tubuh kita
sehat.