Page 92 - Buku Paket Kelas 10 Agama Khonghucu
P. 92

        Nabi Purba Shennong (2838 - 2698 SM.)
Beliau adalah penerus kepemimpinan Nabi Purba Fuxi yang berasal dari Kwiehu (Shandong), Yantee. Meskipun tidak tercatat sebagai nabi Purba yang menerima Wahyu Tian, namun karya Beliau amat berpengaruh terhadap peradaban-kehidupan umat manusia, khususnya yang berkenaan dengan sarana/bumi (Khun), pengolahan benih dan kelangsungan hidup (sehat). Ditulis dalam Kitab Tiga Makam (Sanfen).
Beliaulah yang pertama kali mengajarkan “Upacara Pemakaman Jenazah” (Dizong), di mana sebelumnya jenazah dibiarkan disantap burung (Niaucong), jenazah diletakkan dibuang di hutan (Linzong), jenazah di hayutkan/dilarung ke sungai/laut (Shuizong) dan, jenazah dibakar/diperabukan (Huozong).
Di samping itu, Beliau sangat berperan dalam mengajarkan kepada masyarakat zaman itu dalam hal pengolahan tanah serta pembudidayaan tanaman obat (herbal). Oleh karena itu, Beliau mendapat julukan Dewa Pertanian dan Raja Obat.
Karya-karya Beliau antara lain:
• Mengajarkan teknik bercocok tanam dan berternak.
• Menciptakan alat bajak.
• Menganjurkan penggunaan pupuk kandang dan kompos untuk tanaman.
• Mengenalkan khasiat tumbuh-tumbuhan sebagai obat (herbal Therapy).
2. Wahyu Liutu
Wahyu Liutu (Peta Firman) diterima oleh nabi Purba Huangdi, Wahyu tersebut dibawakan oleh seekor ikan besar di pusaran air Chwikwi, antara sungai He dan Lu.
Nabi Purba Huangdi (2698 - 2598 SM.)
Beliau bermarga Kongsun bernama Hianwan, berasal dari Yukiong (Henan), Yu Himkok. Beliau menerima Wahyu Lutu (Peta Firman) dari seekor ikan besar pada pusaran air Cuiwei antara sungai He dan sungai Lu.
Sumber: Dokumen Kemendikbud Gambar 5.2 Huangdi (2698-2598 SM.)
   86
| Kelas X SMA/SMK
        


















































































   90   91   92   93   94