Page 58 - Buku Paket Kelas 10 Agama Hindu
P. 58
A. Pengertian Wariga
MemahamiTeks
Kata wariga yang dalam bahasa Bali jika ditinjau dari segi sejarah bahasa, memiliki hubungan genetik dengan bahasa Sansekerta dan Jawa Kuno. Dalam bahasa Sansekerta dikenal sebuah kata ‘vara’ yang artinya terbaik, berharga, terbaik diantara, lebih baik dari pada. Kata vara dalam bahasa Sansekerta kemudian menjadi wara dalam bahasa Jawa Kuno, yang berati pilihan, harapan, anugrah, hadiah, kemurahan hati; terpilih, berharga, bernilai, terbaik paling unggul di antara. Dalam bahasa Jawa Kuno juga dikenal kata wara yang memakai ā dirgha (panjang) mempunyai arti waktu yang telah ditetap untuk sesuatu.
Sumber: www.astronomiogretmenleri.com
Gambar 3.1 Astronomi
Kata wariga sering dikaitkan dengan padewasan. Padewasan berasal dari kata “dewasa” mendapat awalan pa- dan akhiran - an (pa-dewasa-an). Dewasa artinya hari pilihan, hari baik. Padewasan berati ilmu tentang hari yang baik. Dewasa Ayu artinya hari yang baik untuk melaksanakan suatu. Selanjutnya kata “divesa” dalam bahasa Sansekerta berasal dari akar kata “div” yang artinya sinar. Dari kata div
lalu menjadi divesa yang berati sorga, langit, hari. Dari uraian tersebut dapatlah diketahui bahwa kiranya kata divesa itulah mengalami peluluhan pengucapan menjadi kata “dewasa” yang berati hari pilihan atau hari yang baik. Berdasarkan dua konsep pengertian “dewasa” tersebut dapat disimpulkan bahwa dewasa adalah hari pilihan atau hari yang baik.
Dalam teks Wariga Gemet dijelaskan tentang akar/urat kata wariga :
ika pawaking sang wiku, wruhing wariga gemet, Wa nga, apadang; Ri, nga tung-tung; Ga, nga carira, ika carira tanpa carira ngaran, tanpa dwe buddhi, hala hayu, wang ring kasaman tasak ring padarta, diksita, blahaning lango buddhi.
Terjemahan:
Keberadaan sang wiku (pendeta) yang telah mengetahui ajaran wariga Gemet. Wa artinya terang, Ri artinya puncak, Ga artinya wadag. Inilah wadag yang tak nyata, tanpa memiliki kehendak, baik dan buruk, dari sesama manusia ia telah mumpuni dalam analisis, ia telah disucikan, terbebas dari cita-cita.
52
| Kelas X SMA/SMK